Regulasi Liga 1 Berubah, Borneo FC: Klub Kecil Manut Saja

Borneo FC sempat merasakan dampak regulasi penggunaan pemain U-23 terhadap jadwal seleksi Timnas Indonesia.

oleh Risa Kosasih diperbarui 01 Jul 2017, 20:15 WIB
Shane Smeltz (kiri) berfoto bersama Presiden klub PBFC, Nabil Husein Said Amin usai penandatanganan kontrak di Jakarta, Selasa (11/4). Shane Smeltz berstatus marquee player dan dikontrak oleh PBFC selama semusim. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Samarinda - Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, ikut angkat bicara soal perubahan regulasi Liga 1 baru-baru ini. Nabil merasa kans pemain mudanya untuk tampil lebih banyak semakin berkurang.

PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menangguhkan sementara aturan penggunaan tiga pemain U-23 mulai Juli hingga akhir Agustus 2017. Alasannya, seleksi pemain Timnas Indonesia U-22 untuk tampil di SEA Games dan Kualifikasi Piala Asia telah rampung.

"Kami klub kecil, hanya bisa menerima, manut aja," kata Nabil seperti dilansir dari laman resmi klub.

Borneo FC sempat merasakan dampak regulasi penggunaan pemain U-23 terhadap jadwal seleksi Timnas Indonesia. Pesut Etam kehilangan winger muda Terens Puhiri awal Maret lalu untuk pemusatan latihan, meski kemudian namanya tak masuk lagi dalam daftar seleksi lanjutan.

PSSI melalui Satlak Prima sebetulnya sudah mendaftarkan 23 pemain yang akan tampil di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Namun, hingga kini namanya masih belum diumumkan secara resmi.

"Menurut saya ada plus minusnya. Untuk klub yang bermasalah dengan regulasi jadi terbantu (setelah ditangguhkan). Tapi untuk klub yang kiranya tidak bermasalah ya akan dirugikan. Terutama yang mengandalkan pemain muda," ucap Nabil.

"Menurut saya agak lucu peraturan bisa berubah ditengah jalan. Jadi terkesan masih plin-plan. Semoga diterapkannya aturan ini tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan klub tertentu sehingga aturan bisa dirubah," pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya