Liputan6.com, Hohenstein-Ernstthal - MotoGP Jerman akan menghadirkan tontonan menarik karena karakteristik Sirkuit Sachsenring. Lintasan ini unik dengan jumlah tikungan ke kiri 10, tikungan ke kanan 3, dan memiliki trek lurus sepanjang 700 m.
Marc Marquez merupakan satu-satunya pembalap yang paham keistimewaan Sirkuit Sachsenring. Baby Alien membuktikannya dengan berdiri di podium pertama sejak 2010 hingga 2016, empat terakhir dicatatnya di kelas utama MotoGP.
Baca Juga
Advertisement
Tak pelak, nama Marquez sering kali disebut-sebut sebagai favorit yang bakal memenangi balapan di Sirkuit Sachsenring. Sehingga tidak heran jika pemilik nomor 93 itu mengusung misi untuk mencetak kemenangan kedelapan secara beruntun.
Namun, sah rasanya jika Marquez juga dianggap favorit, mengingat keberhasilannya mencetak pole position pada kualifikasi setelah mencatatkan waktu 1 menit 27,302 detik atau lebih cepat 0,160 detik dari Danilo Petrucci.
Satu hal yang masih membuat peserta balap motor di kelas utama adalah masalah cuaca. Para peserta merasakannya sewaktu menjalani sesi latihan bebas pada hari pertama, Jumat (30/6/2017).
Kondisi lintasan kering terjadi pada sesi latihan pagi. Namun, dengan sekejap cuaca berubah dan lintasan menjadi basah akibat guyuran hujan. Para pembalap jelas mesti mewaspadai hal ini sebelum memilih ban pada MotoGP Jerman.
Saksikan video menarik berikut:
Tikungan Berbahaya Sachsenring
Sachsenring punya area berbahaya, yakni tikungan ke-11. Keangkeran tikungan itu sudah dirasakan para pembalap tahun lalu, saat mereka menjalani latihan bebas pada hari pertama. Tercatat ada lima pembalap yang terjatuh lantaran gagal menaklukan tikungan yang dikenal dengan sebutan tikungan air terjun (waterfall).
Peristiwa serupa kembali terulang tahun ini. Ada beberapa pembalap yang terpaksa merasakan panasnya aspal baru Sachsenring, sebut saja Scott Readding dan Johann Zarco.
Statistik menyebut rata-rata pembalap memacu kecepatan 193km/jam saat akan menaklukan tikungan kanan tersebut. Dengan laju demikian, mereka tentu sulit mengendalikan kuda besi seberat 157 kg dengan cengkeraman ban bagian kanan yang rendah.
Selain itu, MotoGP Jerman juga menjadi debut perangkat baru berupa virtual pit board. Cara kerja virtual pit board ini bisa dibilang mirip dengan short message service (SMS) pada telepon seluler. Kru masing-masing pembalap bisa mengirimkan pesan singkat di dashboard motor para rider.
Nantinya, Komisi Keselamatan MotoGP bisa mengirimkan tujuh pesan tertentu terkait balapan ke para pembalap melalui panel instrumen tersebut, seperti bendera merah, bendera hitam, bendera hitam dengan lingkaran hingga, turun posisi, penalty ride through, peringatan batas lintasan, dan bendera biru. Pesan tertentu akan digunakan untuk memberikan sinyal pada setiap peringatan. (David Permana)
Advertisement