Liputan6.com, Damaskus - Tiga bom mobil meledak di ibu kota Suriah, Damaskus. Insiden yang terjadi pada Minggu 2 Juli 2017 itu menewaskan tujuh orang.
Menurut polisi, ini adalah serangan terbesar di ibu kota Suriah, Damaskus , setelah serangkaian bom bunuh diri pada Maret lalu.
Advertisement
Dikutip dari Channel News Asia pada Minggu (2/7/2017), salah satu bomber mobil meledakkan dirinya sendiri di alun-alun Tahrir di pusat Damaskus setelah sebelumnya dikelilingi oleh pihak berwenang.
Polisi mengatakan, ada tujuh orang tewas di lokasi dan melukai 13 lainnya. Dua mobil bomber yang lain berhasil digagalnya oleh pihak berwenang.
TV pemerintah menyebut kerusakan dan kematian berhasil diminimalisasi karena petugas keamanan telah mencegah aksi terorisme mencapai targetnya.
"Para teroris menargetkan kawasan ramai penduduk pada hari pertama kerja setelah libur Lebaran," kata pihak berwenang.
Saksi mata Mohammad Tinawi mengatakan, "Sebelum bom meledak, saya mendengar suara tembakan pada pukul 06.00, lalu ledakan memecahkan kaca rumah-rumah penduduk."
Tinawi mengatakan, ia melihat petugas medis dari palang merah tengah mengobati prajurit yang terluka.
Gambar di TV pemerintah itu memperlihatkan Alun-alun Tahrir penuh dengan puing dan beberapa mobil rusak serta lempengan logam bertebaran.
Pada Maret, dua bom bunuh diri mengagetkan ibu kota Suriah itu. Aksi itu menewaskan 31 warga yang mayoritas jemaah Syiah asal Irak.
Serangan itu diklaim dilakukan oleh Tahrir al-Sham, yang masih beraliansi dengan ISIS.
Konflik di Suriah pecah pada 2011. Kini, pasukan Pemerintah Suriah, yang berhasil menumpas pemberontak di beberapa kawasan di Damaskus, kini tengah berjibaku melawan teroris di Suburb Jobar dan Ain Tarma.
Saksikan video WNI yang tersandera ISIS di Suriah: