Liputan6.com, Jakarta Berakhir sudah perjalanan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Indonesia. Setelah sembilan hari berada di Indonesia, Presiden ke-44 AS Barack Obama melanjutkan kunjungannya ke Korea Selatan. Dia terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 10.40 WIB, Minggu 2 Juli 2017.
Selama berada di Indonesia, pria yang memiliki nama kecil Barry itu menghabiskan waktu untuk berwisata di sejumlah wilayah eksotis Indonesia. Dalam berlibur, dia membawa rombongan yang berjumlah 14 orang, termasuk istrinya Michelle Obama dan anaknya, Natasha Marian Obama dan Malia Ann Obama.
Advertisement
Publik pun sudah mengetahui, Obama pertama menjejakkan kaki di Indonesia adalah di Pulau Bali. Dengan menggunakan pesawat pribadi jenis Gulfstream G-V N50JE, Obama dan rombongan mendarat di Bandara Ngurah Rai pada Jumat 23 Juni 2017 pukul 18.52 Wita.
Tujuannya tentu saja untuk berlibur. Sejumlah lokasi wisata di Pulau Dewata dikunjungi Obama dan rombongan. Di antaranya pergi ke museum Agung Rai Museum of Art (ARMA) di kawasan Gianyar, Bali, yang tak jauh dari hotel tempatnya menginap.
Kemudian pada Minggu 25 Juni 2017, ia bersama istri terlihat sedang berjalan melewati terasering padi Jatiluwih di Tabanan yang masuk ke dalam salah satu warisan dunia UNESCO.
Pada Senin 26 Juni, Obama melakukan olahraga ekstrem arung jeram bersama istrinya, Michelle, dan dua anaknya Malia serta Sasha di Sungai Ayung, Badung.
Pada hari berikutnya, dia dan sekeluarga berkunjung ke Pura Tirta Empul di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Dan pada hari terakhir, Obama terbang ke Yogyakarta meninggalkan Bali pukul 12.11 Wita.
Setelah melakukan perjalanan selama 19 menit, Barack Obama dan rombongan mendarat di Kota Gudeg sekitar pukul 12.30 WIB. Mulai Rabu 28 Juni hingga Jumat 30 Juni, Obama berada di Kota Pelajar.
Sewaktu kecil, Obama sering berkunjung ke Yogyakarta saat libur panjang menggunakan kereta api dari Jakarta. Tak lama tiba di Hotel Tentrem, Obama langsung meluncur mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Dia tiba pada Rabu sore, 28 Juni 2017.
Kehadiran Obama di Candi Borobudur mendapat pengawalan cukup ketat dari petugas keamanan. Iring-iringan mobil yang membawa Obama tersebut tiba di Candi Borobudur sekitar jam 16.35 WIB. Sehari setelahnya, dia mengunjungi Candi Prambanan.
Tak hanya dua candi fenomenal itu, dia juga mengunjungi wisata alam Puncak Becici, Kecamatan Dlingo, Bantul. Datang bersama anak dan istrinya, Obama selalu menunjukkan gaya kasual. Dia mengenakan kaus polo berwarna biru, celana panjang putih, serta kacamata hitam.
Puncak Becici sekaligus mengakhiri acara jalan-jalan Obama, karena agenda selanjutnya akan dilakukan di Jakarta, di mana Obama akan menjadi pembicara utama dalam Kongres Diaspora Indonesia di The Hall Kasablanka, Sabtu 1 Juli 2017.
Jokowi, Hujan dan Bakso
Tiba di Jakarta pada Jumat siang, 30 Juni 2017, Obama langsung menemui di Jokowi di Istana Bogor setelah beristirahat sejenak di Hotel Mandarin Oriental. Kehadiran Obama tak lain atas undangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam berbagai kesempatan bertemu Obama, Jokowi memang selalu menyampaikan undangan untuk berkunjung ke Indonesia. Obama pun dikabarkan mengamini undangan itu, meski tak bisa memastikan kapan bakal mengunjungi Tanah Air.
Jokowi menyambut langsung kedatangan Obama di halaman Gedung Induk Istana Bogor. Setelah bersalaman dengan Jokowi, Obama menyalami Iriana dan putra Jokowi, Kaesang Pangarep yang turut menyambut kedatangannya.
Pria bertubuh kurus itu mengajak Obama ke dalam Istana. Senyum seakan tak pernah hilang dari wajah keduanya. Obama bahkan sempat melambaikan tangan ke arah awak media sebelum menyusuri tangga istana.
Setelah mengisi buku tamu, Jokowi mengajak Obama ke beranda belakang Istana untuk melakukan Veranda Talk. Tak diketahui pembicaraan Jokowi dan Obama di beranda. Keduanya tampak menikmati pemandangan Kebun Raya Bogor yang ada tepat di hadapan mereka.
Jokowi dan Obama lalu berjalan menuju golf car. Obama naik lebih dulu di sisi kanan dan Jokowi menyusul duduk di kursi sopir di sebelah kiri. Sebelum jalan, tangan kiri Obama sempat menepuk pundak Jokowi dua kali.
Jokowi menjadi sopir Barack Obama kali itu dari Istana Bogor sampai ke Grand Garden tempat mereka makan. Lagi-lagi senyum dan tawa keduanya terus terlihat sepanjang perjalanan.
Obrolan dilanjutkan di halaman restoran. Jajanan pasar, seperti onde-onde, talam ubi, kue mangkok, dan panada cakalang. Termasuk secangkir teh hangat.
Baru 10 menit berbincang, hujan deras turun. Jokowi dan Obama pindah ke ruangan terbuka di dalam restoran. Atap yang menaungi ruangan itu membuat keduanya tetap bisa berbincang sambil menikmati alam Kebun Raya Bogor tanpa khawatir kehujanan.
Teh hangat tetap tersedia. Kali ini semangkuk bakso kuah menemani Jokowi dan Obama berbincang. Sekitar 20 menit mereka ngobrol saat itu. Lebih lama dari yang dijadwalkan.
Masih di tengah hujan gerimis, Jokowi kemudian melepas Obama kembali ke Jakarta. Yang jelas, hujan tak menjadi halangan bagi keduanya untuk menjalin keakraban. Kehangatan pertemuan keduanya jelas terlihat dari gestur serta gelak tawa Obama dan Jokowi saat berbincang berdua.
Advertisement
Tentang Janji dan Jokowi
Akhirnya, tibalah acara puncak itu. Obama menghadiri dan berbicara di hadapan peserta Kongres Diaspora Indonesia di The Hall Kasablanka pada Sabtu pagi, 1 Juli 2017.
Dalam pidatonya, Obama antara lain membahas tentang kunjungannya kali ini serta pendapatnya tentang sosok Presiden Jokowi. Dia mengatakan, kedatangannya tak lain untuk memenuhi janji kepada Presiden Jokowi.
Obama mengaku, saat masih menjabat sebagai Presiden AS dan bertemu Jokowi, dia sudah kadung mengucapkan janji. Dan saat ini adalah waktu yang tepat bagi dirinya untuk menepati janji itu.
"Saya bilang ke Presiden Jokowi, negara Asia yang akan saya kunjungi pertama kali setelah tidak lagi menjabat presiden adalah Indonesia. Itu karena saya percaya dengan masa depan negeri ini," kata Obama.
Tentang Jokowi, dia mengatakan mantan Wali Kota Solo itu merupakan sosok yang tenang dan merupakan seorang pemimpin yang berintegritas. Obama mengatakan sudah memperhatikan Jokowi sejak pertemuan pertama mereka.
"Sejak kami bekerja bersama, saya selalu melihat pribadi yang tenang, penuh integritas, seseorang dengan disiplin yang tinggi," ujar Obama.
Obama mengaku cukup mengenal baik seorang Jokowi. Meski, keduanya baru beberapa kali bertemu secara langsung. Obama juga memuji kepemimpinan Jokowi serta memuji pembangunan ekonomi, infrastruktur, dan sumber daya manusia di Indonesia selama kepemimpinan Jokowi.
Karena itu, Obama berharap Indonesia bisa belajar dari kesalahan negara Barat yang dinilainya gagal menekan perubahan iklim. Dia juga berharap Indonesia terus berkomitmen menekan perubahan iklim serta bergerak dengan cepat untuk mengatasi hal tersebut.
"Indonesia harus belajar dari kesalahan negara Barat yang gagal menekan perubahan iklim. Dan agar Indonesia tidak melakukan kesalahan yang sama. Indonesia harus terus bekerja cepat untuk mengatasi hal tersebut," ujar Obama.
Dia mengapresiasi langkah Indonesia yang mulai mengaplikasikan kendaraan umum massal untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta. Kendaraan umum selama ini menyumbang emisi gas buang yang sangat besar.
Tak hanya itu, Obama juga menyoroti toleransi yang hidup di Indonesia. Dia pun melihat pada pengalamannya selama tinggal di Indonesia.
"Ayah tiri saya, ayah Maya, adalah seorang Muslim. Tapi, ia menghargai orang Hindu, Buddha, Kristen,..." kata Obama.
Obama juga mengaku melihat banyak bukti toleransi di Indonesia. Misalnya, keberadaan Candi Borobudur dan Candi Prambanan, peninggalan Buddha dan Hindu yang dijaga dan dilestarikan di negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Tak hanya itu, banyak rumah ibadah, misalnya masjid dan gereja, yang berdiri berdampingan.
"Itu adalah simbol bahwa Indonesia pada dasarnya menghargai keberagaman dan toleransi. Jika orang-orang tidak menghargai toleransi, masyarakat akan runtuh. Jika kita tidak mengatasi perbedaan, kemanusiaan akan hancur. Kita harus toleran, menghargai perbedaan," tegas Obama.
Salah satu tantangan untuk menjaga toleransi, kata Obama, justru datang dari hal yang memudahkan kehidupan manusia: komunikasi modern.
"Kita mudah mengakses berita. Namun, jika kita melihat perkembangan saat ini, banyak berita palsu atau kabar bohong yang rentan politisasi," kata Obama.
"Kita harus cerdas menghadapi itu. Jika tidak, akan menyebabkan perpecahan," tambah dia.
Pria yang lahir di Hawaii itu mengimbau generasi muda, khususnya pemuda Indonesia, untuk ambil tindakan demi menjaga dan merawat toleransi serta keberagaman.
"Masa depan bergantung pada orang yang percaya dengan pluralisme, menghargai hak asasi manusia, dan toleransi," tegas Obama.
Saksikan video di bawah ini: