IHSG Berpotensi Menguat, Simak 6 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.795-5.858 pada awal pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jul 2017, 07:15 WIB
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik usai liburan panjang Lebaran 2017. Rilis data ekonomi seperti inflasi akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, tren IHSG berpotensi lanjutkan kenaikan. Sentimen rilis data ekonomi Indonesia yaitu inflasi Juni mempengaruhi laju IHSG. Bila inflasi Juni 2017 stabil meski ada momen puasa dan Lebaran dapat menjadi katalis positif untuk IHSG. Reza memperkirakan, inflasi Juni 2017 di kisaran 0,45 persen-0,55 persen.

"Inflasi Juni itu naik wajar. Namun secara year on year, Inflasi Juni 2017 akan lebih rendah karena pergerakan harga pangan cenderung stabil. Seharusnya tidak terjadi lonjakan inflasi pada Juni," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Akan tetapi, Reza mengingatkan pelaku pasar perlu waspadai aksi ambil untung seiring kenaikan IHSG sebelum libur lebaran 2017. IHSG sentuh rekor tertinggi baru di kisaran 5.829 pada penutupan perdagangan saham 22 Juni 2017.

"Pada perdagangan Kamis sebelum libur Lebaran tidak diikuti pembelian yang ada. Volume beli tidak terlalu besar. Kondisi seperti itu rawan terjadi profit taking. Perlu diwaspadai lantaran pelaku pasar memanfaatkan kenaikan IHSG yang lalu," jelas Reza.

Selain itu, sentimen eksternal yang akan mempengaruhi IHSG yaitu pernyataan pejabat the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) soal potensi pertumbuhan ekonomi AS. Sedangkan dari Eropa, Reza mengatakan perkiraan pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral Eropa akan dicermati pelaku pasar.

Dengan melihat kondisi itu, Reza menuturkan IHSG akan bergerak di kisaran support 5.795-5.812 dan resistance 5.839-5.848 pada awal pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG akan menguat. Rilis data ekonomi seperti inflasi Juni akan menjadi sentimen positif untuk IHSG.

"Rilis data ekonomi Inflasi akan dalam kondisi terkendali, sehingga dapat menunjukkan kondisi ekonomi memang dalam berada kondisi stabil sehingga tingkat kepercayaan investor dapat semakin bertumbuh untuk investasi di pasar modal Indonesia," jelas William.

William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 5.752-5.847 pada awal pekan ini. Untuk pilihan saham, William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sedangkan Reza memilih saham ADHI, PT BRI Agro Tbk (AGRO), dan PT Barito Pasifik Tbk (BRPT). "Trading buy untuk saham-saham tersebut. Manfaatkan momentum yang ada," kata dia.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya