Liputan6SCTV, Semarang - Senin, 3 Juli 2017 dinihari, jenazah korban jatuhnya pesawat heli milik Basarnas di pegunungan Butak Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, tiba di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Proses evakuasi memakan waktu enam jam, sempat terkendala cuaca buruk dan medan yang terjal.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (3/7/2017), delapan jenazah yakni, empat anggota Rescue Basarnas, Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur Bambang, juga empat kru heli, Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Solihin, serta MPU Hari Marsono, dan Peltu Budi Santoso.
Advertisement
Kedelapan korban akan diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, sebelum diserahkan ke pihak keluarga. Isak tangis keluarga dan kerabat korban yang menunggu di rumah sakit seketika pecah. Bahkan beberapa anggota keluarga pingsan dan harus mendapat penanganan medis.
Kakak ipar Maulana Afandi, salah satu korban mengatakan, sebelum lepas landas korban sempat mengirim pesan pada istrinya, pamit ke Dieng untuk membantu korban ledakan kawah. Lalu sekitar pukul 16.00 WIB, telepon genggam korban sudah tidak dapat dihubungi.
Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah keluarga pilot heli, Kapten Laut Haryanto, di Desa Pulorejo, Kecamatan Purwodadi, Grobogan. Sali dan Marmi, orangtua korban tak kuasa menahan kesedihan.
Haryanto, putra sulungnya, adalah lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 2007. Ia menjalani dinas di Surabaya, sebelum akhirnya diperbantukan sebagai pilot Basarnas. Kapten Laut Haryanto memiliki satu istri dan tiga anak yang tinggal di Kabupaten Blora. Mereka terakhir pulang ke rumah orangtuanya pada Lebaran kemarin.