Ketua KOI Bicara Polemik Undian Sepak Bola SEA Games 2017

Beberapa negara ikut memprotes keistimewaan yang didapat Malaysia di SEA Games 2017.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 03 Jul 2017, 17:30 WIB
Ketua KOI, Erick Thohir (tengah) saat mengikuti rapat dengan CdM SEA Games 2017 dan Satlak Prima serta Manager Cabor di Jakarta, Senin (3/7). Rapat membahas persiapan pengiriman atlet Sea Games 2017 Kuala Lumpur. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Undian sepak bola SEA Games 2017 Malaysia tengah menjadi perbincangan hangat. Berembus kabar Malaysia sebagai tuan rumah tak perlu mengikuti undian dan berhak memilih masuk grup yang akan ditempati.

Undian beberapa cabor di SEA Games 2017 menuai kontroversi. Banyak yang merasa dirugikan karena Malaysia seakan memiliki hak istimewa. Mereka bisa memilih grup sendiri yang dianggap tingkat persaingannya lemah.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir ikut angkat bicara. Saat melakukan pertemuan dengan KONI, Satlak Prima, dan beberapa ketua pengurus besar (PB) cabor di kantor KOI, Senin (3/7/2017), Erick menyebut hal itu bukan sebuah keanehan.

"Yang namanya drawing kan kita lihat saja hasilnya. SEA Games memang seperti itu. Itu yang membuat KOI bersama negara-negara lain berambisi membenahi SEA Games. Kami pasti protes, tapi itu adalah salah satu kelemahan SEA Games. Tapi masa kita harus walk out? Kan tidak juga," ujar Erick.

Di lain pihak, Aziz Syamsuddin selaku CdM SEA Games 2017 kontingen Indonesia juga membahas soal kontroversi Malaysia soal undian. Menurutnya, ia masih akan mengupayakan agar hal itu benar-benar tak terjadi.

"Undangan undian itu kan ke KOI, nanti KOI akan menghubungi masing-masing PB dari tujuh cabor soal drawing tanggal 8 (Juli) di Malaysia. Ini masih dirapatkan. Saya tanggal 6 ke Kuala Lumpur, rapat ulang," tegas Aziz.


Bukan Cuma Indonesia

Sejatinya, bukan hanya Indonesia yang mengeluhkan soal kebijakan tersebut. Vietnam dan Laos juga telah melayangkan protes. Hal itu diungkap Sekjen AFF, Azzuddin Ahmad. Azzuddin juga mengaku kebijakan itu adalah salah satu keistimewaan yang didapat tuan rumah.

"Jadi, itu adalah keistimewaan untuk tuan rumah karena diberi OCM (Dewan Olimpiade Malaysia) sehingga Malaysia bisa membuat pilihan masuk ke grup mana saja sesuai keinginan mereka," jelasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya