Liputan6.com, Jeneponto - Sejak terbongkarnya makam milik SV pada Minggu, 2 Juni 2017, kini pihak keluarga kembali aktif meronda. Ronda berlangsung di sekitar makam pelajar berusia 16 tahun yang meninggal karena kecelakaan itu.
Sebelumnya, pihak keluarga memang aktif melakukan penjagaan, tetapi lengah pada hari ketiga. Karenanya, usai kejadian itu, pihak keluarga akan berjaga-jaga lagi. Keluarga khawatir makam remaja perempuan itu kembali terbongkar.
"Iya akan kita jaga tiap malam, jangan sampai terbongkar lagi," kata paman almarhumah SV, Haruna Talli, di Kampung Beru Kalumpang, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin, 3 Juli 2017.
Sebelumnya, Haruna telah mewanti-wanti anggota keluarga lainnya agar berjaga di sekitar makam. Namun, anggota keluarga lengah pada hari ketiga, malam ketika makam itu terbongkar.
Baca Juga
Advertisement
"Sebelumnya kita sudah berjaga, selama dua hari berturut-turut, tapi di hari ketiga makam itu dibongkar karena di hari ketiga kita tidak berjaga seperti hari-hari sebelumnya," Haruna menerangkan.
Ada beberapa alasan mengapa makam pelajar berusia 16 tahun ini harus dijaga. Haruna menyebutkan, salah satu alasannya adalah karena keponakannya itu merupakan anak perawan yang meninggal pada malam Jumat. Keluarga khawatir ada pihak tertentu mengincar makam ini untuk kepentingan mistis.
"Dia kecelakaan pada hari Rabu 28 Juni malam sekitar pukul 00.00 Wita. Dan meninggal sehari setelahnya, yakni pada Kamis 29 Juni malam, artinya itu kan malam Jumat. Kenapa harus kita jaga, karena dia itu anak perawan yang meninggal di malam Jumat," ujar dia.
Beruntung, saat pihak keluarga memeriksa jenazah SV di liang kubur, jenazah keponakannya itu tak kurang suatu apa pun. "Hanya kafannya yang terbuka, tali pocongnya masih ada, jasadnya juga masih ada dan utuh," ujar dia.
Sebelumnya, warga Kampung Beru Kalumpang, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, digegerkan dengan terbongkarnya sebuah makam seorang perempuan berinisial SV pada Minggu 2 Juli 2017. Padahal, jenazah pelajar 16 tahun itu baru tiga hari dimakamkan.
SV merupakan korban kecelakaan lalu lintas dan sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit. Gadis belia itu akhirnya meninggal dunia pada Kamis 29 Juni 2017.
Warga menganggap makam tersebut sengaja digali oleh seseorang untuk kepentingan mistis atau ilmu hitam. Namun, aparat kepolisian menduga hewan liar yang menggali kuburan dimaksud.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: