Liputan6.com, Pasuruan: Sebuah pabrik sandal PT Evarindo Mega Makmur di Dusun Karang Ploso, Desa Ngerong, Gempol, Jawa Timur, terbakar, Rabu (13/10). Api menghanguskan seluruh gedung milik pabrik itu. Api diduga berasal dari hubungan pendek arus
listrik di gudang penyimpanan barang.
Kebakaran hebat ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Menurut Anton, seorang pekerja pabrik, korsleting terjadi saat hendak mengalihkan aliran listrik dari generator pabrik ke listrik PLN. Sejak malam hingga pagi, generator pabrik memang dioperasikan karena listrik padam.
"Yang terbakar pabrik spon. Awalnya listrik padam dan dialihkan ke genset tapi jam empat pagi listrik kembali nyala tapi ada percikan api di gudang avalan (gudang penyimpanan barang jadi dan sortiran sandal) sampai menimbulkan kebakaran," jelas Anton.
Akibat banyaknya bahan yang mudah terbakar menyebabkan api dengan cepat menjalar ke empat gudang lainnya. Bahkan api sempat menjalar ke gedung sekolah yang terletak di samping pabrik. Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Sejumlah karyawan juga ikut membantu menyelamatkan sejumlah barang yang tak terkena jilatan api.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Indra Mardiana, menjelaskan pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi untuk memastikan penyebab kebakaran.
Musibah kebakaran ini diduga menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah. Kebakaran ini juga menyebabkan 800 karyawan yang bekerja di pabrik terancam tak bisa bekerja lagi. (MEL)
listrik di gudang penyimpanan barang.
Kebakaran hebat ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Menurut Anton, seorang pekerja pabrik, korsleting terjadi saat hendak mengalihkan aliran listrik dari generator pabrik ke listrik PLN. Sejak malam hingga pagi, generator pabrik memang dioperasikan karena listrik padam.
"Yang terbakar pabrik spon. Awalnya listrik padam dan dialihkan ke genset tapi jam empat pagi listrik kembali nyala tapi ada percikan api di gudang avalan (gudang penyimpanan barang jadi dan sortiran sandal) sampai menimbulkan kebakaran," jelas Anton.
Akibat banyaknya bahan yang mudah terbakar menyebabkan api dengan cepat menjalar ke empat gudang lainnya. Bahkan api sempat menjalar ke gedung sekolah yang terletak di samping pabrik. Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
Sejumlah karyawan juga ikut membantu menyelamatkan sejumlah barang yang tak terkena jilatan api.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Indra Mardiana, menjelaskan pihak kepolisian masih mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi untuk memastikan penyebab kebakaran.
Musibah kebakaran ini diduga menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah. Kebakaran ini juga menyebabkan 800 karyawan yang bekerja di pabrik terancam tak bisa bekerja lagi. (MEL)
