Liputan6.com, Garut - Setelah musibah kebakaran puluhan kios di pasar tradisional Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu malam, 28 Juni 2017, Pemerintah Daerah Garut menugaskan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar membangun pasar darurat bagi pedagang.
"Lokasinya masih berdekatan dengan lokasi kejadian. Sifatnya tidak dipungut biaya," ujar Kepala Dinas Disperindagpas, Wawan Nurdin, Selasa (4/7/2017).
Menurut Wawan, setelah musibah itu berlalu, pihaknya tidak langsung membangun pasar pengganti, tetapi lebih dulu menerjunkan tim untuk mengkaji penyebab kebakaran.
"Jadi kita tidak langsung bangun (pasar darurat), sebab menunggu laboratorium forensik Mabes Polri yang akan dilakukan pekan ini," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Hasil kajian itu, kata dia, akan dijadikan pijakan sekaligus masukan kepada bupati untuk mengambil langkah selanjutnya. "Tempatnya direncanakan masih di lokasi yang sama. Kalaupun tidak di sana, yang tidak jauh dari lokasi saat ini," ujarnya.
Melihat konstruksi bangunan pasar yang terbilang baru, pemerintah Garut belum berencana untuk merevitalisasi Pasar Pameungpeuk. "Revitalusasi ada, tapi bukan Pamengpeuk, melainkan Pasar Leles untuk tahun ini," kata dia menambahkan.
Kebakaran pasar yang berada di Garut bagian selatan itu menghanguskan sebanyak 57 kios. Lokasi pasar yang berada tidak jauh dari jalur destinasi wisata pantai Garut selatan menjadikan fungsi pasar itu sangat sentral. Kebakaran itu membuat aktivitas warga terganggu.