BI: Harga BBM Tak Jadi Naik, Inflasi Juli Bakal Terkendali

Komoditas cabai merah yang kerap mengalami kenaikan harga pada Idul Fitri, justru mengalami penurunan harga.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Jul 2017, 09:30 WIB
Bank Inodnesia (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan tekanan inflasi di Jakarta pada Juli 2017 akan lebih terkendali dibandingkan Juni 2017. Langkah pemerintah menahan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi salah satu penyebab inflasi pada Juli tak bakal melambung.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta, Doni P Joewono menjelaskan‎, berkurangnya permintaan masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi, seiring berakhirnya perayaan Hari Raya Idul Fitri, akan menyebabkan turunnya tekanan inflasi.

"Selain itu, kebijakan pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi pada 1 Juli 2017, turut mendukung terkendali inflasi Juli 2017," kata Doni, Selasa (4/7/2017).

Penguatan koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI melalui TPID sangat diperlukan untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi tahun 2017. "Pengamanan stok pangan DKI dengan mengoptimalkan peran BUMD perlu terus diupayakan," tambah Doni.

Selain itu, komitmen kuat untuk mengimplementasikan peta jalan Program Pengendalian Inflasi yang telah disusun oleh TPID DKI Jakarta sangat diperlukan untuk mencapai inflasi yang rendah dan stabil, yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juni mencapai 0,69 persen. Adapun inflasi tahun kalender sebesar 2,38 persen dan tahun ke tahun 4,37 persen.

"Pada Lebaran 2017, inflasi terkendali dari sebelumnya. Pemerintah melakukan berbagai upaya, ada satgas pangan dan lainnya," ujar  Kepala BPS Suhariyanto, di kantornya, Senin 3 juli 2017.

Dia menyebutkan dari 82 kota IHK, sebanyak 79 kota mencatat inflasi dan 3 kota deflasi. Inflasi tertinggi di Tual 4,48 persen, terendah di Merauke sebesar 0,12 persen.  Sementara deflasi tertinggi di Singaraja 0,64 persen dan terendah di Denpasar 0,01 persen.

Adapun besaran inflasi bulan Ramadan dan Lebaran tahun sebelumnya,
2014 (Juni dan Juli) masing-masing 0,43 persen dan 0,93 persen. Sementara pada 2015 (Juni dan Juli) sebesar 0,54 persen dan 0,93 persen. Kemudian di 2016, besaran inflasi masing-masing di Juni dan Juli  sebesar 0,66 persen dan 0,69 persen.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya