Kejar Merek Global, Smartphone Tiongkok Mulai Kuasai Indonesia

Berdasarkan riset IDC pada kuartal I 2017, vendor Tiongkok mulai menguasai pasar smartphone Tanah Air dengan pangsa 31 persen.

oleh Corry Anestia diperbarui 04 Jul 2017, 19:30 WIB
Selain Xiaomi, vendor asal Tiongkok Meizu juga mencoba peruntungan pasar smartphone lokal dengan meluncurkan Meizu M2 Note

Liputan6.com, Jakarta - Vendor smartphone Tiongkok mulai mendominasi pasar di Tanah Air. Hal ini terlihat dari riset International Data Center (IDC) per kuartal pertama 2017 yang mencatat pangsa pasar vendor Tiongkok mencapai 31 persen, sedangkan vendor global meraup 47 persen.

Meski masih jauh dari pencapaian vendor global, pangsa pasar vendor Tiongkok terus meningkat sejak 2015. Pada kuartal pertama 2015, vendor smartphone Tiongkok hanya mengantongi 12 persen pangsa pasar di Indonesia, sedangkan vendor global 48 persen.

Kemudian, angka tersebut naik menjadi 23 persen pada kuartal pertama 2016, di mana vendor global mengantongi pangsa pasar 51 persen di Indonesia. Kini smartphone Tiongkok telah memiliki 31 persen pangsa pasar.

"Pasar smartphone Indonesia telah berubah. Vendor Tiongkok semakin agresif untuk memasarkan produk. Strategi yang mereka lakukan menghabiskan banyak dana, dan itu membuat para vendor lokal susah untuk bersaing di pasar," ujar Associate Market Analyst IDC Indonesia, Risky Febrian dalam keterangannya.

Menurut Risky, peningkatan pangsa pasar vendor Tiongkok didorong oleh aktivitas pemasaran below dan above-the-line, mulai dari perekrutan brand ambassador dengan menggaet selebritas lokal muda dan populer, hingga figur yang digemari target penggunanya.

Vendor Tiongkok didukung oleh tim sales yang banyak untuk mendorong penjualan. Selain itu, vendor Tiongkok juga telah memosisikan diri untuk memasarkan produk di segmen mid-range dengan rentang harga Rp 2 jutaan hingga Rp 4 jutaan ke atas.

IDC mencatat total penjualan smartphone di tanah air mencapai 7,3 juta unit pada kuartal pertama 2017, naik 14 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang berkisar 6,4 juta unit.

(Cas/Isk)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya