Polisi Selidiki Motor Pemasang Bendera ISIS di Mapolsek

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, akan ada evaluasi dan penambahan personel jaga di Polsek Kebayoran Lama.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 04 Jul 2017, 16:13 WIB
Kondisi Kantor Polsek Kebayoran Lama setelah muncul teror bendera diduga ISIS (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra))

Liputan6.com, Jakarta - Salah seorang petugas Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, sempat melihat pelaku teror pemasang bendera yang diduga lambang kelompok radikal ISIS saat kabur menggunakan sepeda motor. Dari situ, polisi terus mendalami kasus tersebut dengan menelisik kepemilikan sepeda motor melalui pelat nomor yang terpasang.

"Nanti kita lidik (pelat motornya)," tutur Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan di Polsek Kebayoran Lama, Selasa (4/7/2017).

Selain berdasarkan keterangan saksi yang melihat langsung, polisi juga memeriksa CCTV yang tertanam di sejumlah titik, termasuk yang berada di puskesmas sebelah polsek tersebut.

"Ya, saat ini kita sedang melakukan penyelidikan," ucap dia.

Sementara itu, pantauan Liputan6.com, Selasa siang, pengamanan di Mapolsek Kebayoran Lama terlihat diperketat. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan akan ada evaluasi dan penambahan personel jaga di Polsek Kebayoran Lama.

"Kita sudah lakukan perketat pengamanan di polsek, di pospam, di semua Mako, dan juga pengamanan tugas-tugas polisi di lapangan. Kita sudah siapkan pengamanan lebih ketat," tutur Iwan di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).

Menurut Iwan, sebenarnya pengamanan di setiap kantor polisi berikut markas besar sudah lebih ketat dari sebelumnya. Terlebih adanya sejumlah teror bom yang telah terjadi dan memakan korban jiwa aparat keamanan khususnya polisi.

"Sama dengan kejadian di Polsek Kebayoran Lama ini. Karena melihat ada orang yang naik motor dan langsung pergi," ujar Iwan.

Sementara dari kejadian itu, polisi mengamankan sebuah bendera diduga lambang ISIS dan botol air mineral berisikan surat bernada ancaman teror.

Berikut isi lengkap surat tersebut:

Wahai para Anshor Thogut Polri, TNI, Banser, Densus, dan para antek-antek laknatullah. Bertaubatlah kalian dari jalan yg menyesatkan itu, berhentilah kalian menyembah dan melindungi berhala yg kalian banggakan yg kalian sebut dengan nama Pancasila najis itu yg telah menggantikan hukum Allah dgn hukum jahiliyah yg telah kalian buat. Sadarlah kalian, sesungguhnya kalian berperang di barisan thogut, dan kami berperang di barisan iman (QS An Nisa:76). Berhentilah kalian menyebut dan memfitnah kami sbg teroris, bahwa pada dasarnya kalianlah teroris sebenarnya, karena kalian telah membunuh dan menangkap umat muslim serta ulama-ulama kami (para muwahidin) yg mempelajari dan mengamalkan tauhid yg dibawa dan diajarkan oleh Rosul kami Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam.

Dan ketahuilah, kami akan terus meneror kalian sebagai mana kalian meneror kami (para muwahidin) dan kami akan memburu kalian sebagaimana kalian memburu saudara seiman kami di Poso. Ketahuilah, perang telah dimulai, akan kami buat Jakarta ini spt Marawi. Akan kami gulingkan hukum jahiliyah serta berhala Pancasila yg kalian banggakan dan akan kami tinggikan hukum Allah yg maha adil dan sempurna (QS Al Maidah:50) di atas pedang-pedang kami, khilafah Islamiyah Ala Minhajin Nubuwah akan segera tegak di Tanah Air ini Insya Allah Biidznillah.


Saksikan juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya