Transaksi NonTunai di Tol Meningkat Berkat Diskon

Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono optimistis penerapan pembayaran nontunai di jalan tol bisa dilakukan seperti bayar tiket di kereta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jul 2017, 18:28 WIB
Sejumlah kendaraan roda empat melewati Gerbang Tol Cikampek, Jawa Barat, Kamis (29/6). Pada H+4 Lebaran terlihat volume arus balik pemudik tak mengalami peningkatan hingga siang ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) semakin yakin menerapkan kebijakan pembayaran nontunai saat membayar tol, dengan ‎menggunakan uang elektronik atau e-toll pada Oktober 2017.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan adanya diskon tarif tol saat mudik 2017 sebesar 20 persen, diperkirakan mendorong pembayaran ‎nontunai jalan tol. Sebelum arus mudik, porsi penggunaan e-toll sudah mencapai 23 persen.

"Saya kira saya belum dapat laporan Jasa Marga, tapi kelihatannya banyak cukup penetrasinya dengan 20 persen diskon untuk e-toll itu cukup banyak yang masuk," kata Basuki, ‎saat menghadiri Halalbihalal Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, di Balai Kartini Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Mengacu kondisi tersebut, membuat Basuki optimistis melaksanakan program pembayaran nontunai dengan menggunakan e-toll‎ pada Oktober 2017. Program pembayaran nontunai untuk mempercepat transaksi di gerbang tol dan mendukung gerakan nontunai.

"Sehingga program kita Oktober semua sudah cashless, tapi masih pakai e-money belum free flow," ucap Basuki.

‎Basuki menuturkan, penerapan pembayaran nontunai pada gerbang jalan tol seharusnya bisa dilakukan. Hal itu karena pembayaran non tunai pada kereta yang jauh lebih sulit saat ini sudah bisa dilaksanakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi untuk mengubah kebiasaan masyarakat saat bertransaksi nontunai.

‎"Saya kira kalau di kereta api bisa kenapa di tol tidak bisa. Saya kira triger saya di kereta saja bisa diubah culture-nya, karena dengan nontonai lebih akurat bayarnya," tutur Basuki.

Sebelumnya Pemerintah berencana menerapkan pembayaran nontunai pada seluruh gerbang tol di Indonesia mulai Oktober 2017. Ini artinya semua gerbang tol tidak akan lagi menerima transaksi tunai.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Triputra Zuna mengatakan, penerapan transaksi nontunai di semua gerbang tol telah menjadi program pemerintah. Targetnya, program tersebut sudah bisa diterapkan sepenuhnya pada Oktober tahun ini.

"Program kita untuk di Oktober. (Semua transaksi tunai dihapus?) Iya, jadi transaksinya dengan nontunai semua. Semua (gerbang tol) di seluruh Indonesia," ujar dia pada 4 Mei 2017.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya