Liputan6.com, Jakarta Paruh pertama MotoGP 2017 telah berakhir. Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez yang tampil sebagai juara. Sukses itu didapat The Baby Alien setelah merebut podium juara MotoGP Jerman 2017 di Sirkuit Sachsenring, Minggu (2/7/2017).
Dibandingkan musim-musim sebelumnya, MotoGP 2017 bisa dibilang jauh lebih seru. Itu karena tak ada pembalap yang tampil dominan di setiap balapan. Layaknya lotre, beberapa pembalap harus berbagi kemenangan dan hasil buruk.
Baca Juga
Advertisement
Marquez yang menjadi juara paruh musim pun tak memiliki keunggulan signifikan dengan pembalap-pembalap lain. "Biasanya, Anda akan melihat rival utama (perebutan gelar) Anda setelah enam atau tujuh balapan. Tahun ini setiap akhir pekan berubah, semua sangat kuat," kata Valentino Rossi soal persaingan di musim ini.
Namun, bukan soal persaingan di papan atas klasemen MotoGP, ada banyak momen yang membuat musim ini jauh lebih menarik. Liputan6.com mencoba merangkum tiga momen menarik yang terjadi di paruh pertama MotoGP 2017:
Saksikan video menarik berikut ini:
1. Duel Rossi vs Zarco
Meski terbilang pendatang baru, Zohann Zarco, pembalap yamaha Tech 3, sudah berani menciptakan insiden kontroversial. Bahkan, ia melakukan hal seperti itu kepada pembalap paling popular dalam sejarah MotoGP, yakni Rossi.
Insiden pertama antara Zarco dan Rossi terjadi pada MotoGP Austin 2017. Keduanya bersenggolan saat berebut posisi ketiga pada lap ketujuh. Di tikungan ketiga, Zarco mencoba menyalip Rossi hingga senggolan tak bisa dihindarkan.
Rossi yang tak ingin terjatuh terpaksa memotong lintasan di tikungan keempat MotoGP Austin. Pada akhirnya, Rossi harus mendapat penalti 0,3 detik meski tak mempengaruhi kesuksesannya mengamankan posisi kedua MotoGP Austin.
Terkini, senggolan keduanya kembali terjadi pada MotoGP Belanda 2017. Insiden berawal saat The Doctor menyalip Zarco pada lap ke-12 MotoGP Belanda 2017. Tak berselang lama, pembalap Movistar Yamaha itu terlihat seakan memberikan ruang dengan sedikit melebar.
Situasi itu coba dimanfaatkan Zarco untuk mengambil sisi dalam tikungan. Sayangnya, Zarco justru menabrak bagian belakang motor The Doctor hingga melebar dan mengurangi kecepatan.
"Soal Zarco, saya mulai berpikir ia bukan orang jahat. Hanya saja ia tak mengerti jarak antara satu motor dengan yang lainnya. Seperti di Austin, ia mencoba sesuatu yang tidak mungkin," kata Rossi soal aksi pembalap Yamaha Tech itu, seperti dilansir Crash.
Advertisement
2. Kejutan Kuda Hitam
MotoGP 2017 tak hanya menjadi ajang pertarungan para pembalap-pembalap top. Pembalap kuda hitam seperti Danilo Petrucci dari Pramac Racing juga mampu unjuk gigi. Dalam tiga balapan terakhir, dua podium sukses diamankan pria asal Italia itu.
Begitu juga dengan Zarco. Meski berstatus rookie, rapor Zarco terbilang cukup memuaskan. Selain runner-up MotoGP Prancis, secara keseluruhan ia juga sudah lima kali finis di lima besar.
Aksi terkini pembalap medioker adalah rekan setim Zarco, Jonas Folger. Secara mengejutkan pembalap berusia 23 tahun itu merebut podium kedua MotoGP Jerman. Bahkan, ia juga mencetak fastest lap saat balapan.
"Kami juga sadar kualitas pembalap saat ini sangat tinggi. Banyak pembalap berada dalam kondisi sangat baik. Selain itu, beberapa pembalap yang tak diharapkan justru mampu memenangkan perlombaan," tutur Rossi
3. Rapor Buruk Lorenzo
Perjudian Ducati Corse merekrut Jorge Lorenzo dari Yamaha berujung pahit. Diharapkan menjadi The New Casey Stoner, penampilan pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP itu malah tampil mengecewakan.
Sejauh ini, baru satu podium yang direngkuh Lorenzo di MotoGP 2017. Itu saat ia naik podium ketiga MotoGP Spanyol 2017. Sisanya, ia sempat sekali gagal finis, tiga kali di luar 10 besar, dan tiga kali di luar lima besar.
Itu yang membuat Lorenzo tertahan di urutan kesembilan klasemen MotoGP 2017. Raihan 65 poin mereka terpaut 64 poin dari Marquez. Harapan menjadi juara dunia MotoGP musim ini hampir pasti lepas dari tangan pembalap berjuluk X-Fuera itu.
"Kami memiliki semua kesabaran yang diperlukan untuk menunggu Lorenzo. Kami memiliki banyak kepercayaan kepada pembalap dan tak perlu dipertanyakan. Motor kami memiliki karakteristik yang berbeda dari Yamaha meski telah kompetitif," kata Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, dikutip Tuttomotoriweb.
Advertisement