Liputan6.com, Enrekang - Tak hanya pihak kepolisian yang dibuat repot dengan hebohnya kabar seorang gadis berusia 19 tahun yang tiba-tiba hamil dan melahirkan bayi ajaib di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang pun terjun langsung untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut.
Pemkab Enrekang belum lama ini mengutus tim Dinas Kesehatan untuk mengecek secara medis kondisi Utjie Ramadani dan bayi ajaibnya. Pemeriksaan berlangsung di kediaman Utjie di Dusun Penja, Desa Karueng, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang.
Awalnya, keluarga Utjie secara keras menolak tim saat menyambangi kediaman mereka. Namun, tim khusus yang dibentuk Pemkab Enrekang terus membujuk pihak keluarga Utjie. Mereka akhirnya berhasil melakukan pemeriksaan langsung terhadap Utjie Ramadani dan bayinya.
Kepala Puskesmas Enrekang, drg Sri Siswati Zainal, mengatakan anggotanya telah melakukan pemeriksaan langsung. Kendati sebelumnya sempat mendapat penolakan keras dari pihak keluarga.
"Tapi, tim ngotot hingga akhirnya pihak keluarga bersedia," ucap Sri kepada Liputan6.com, Selasa (4/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Sri menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tim kesehatan tidak menemukan kejanggalan sebagaimana kabar yang merebak dalam beberapa hari belakangan. Kabar tersebut menyebutkan bahwa bayi itu dikandung hanya dalam waktu beberapa jam.
"Dari kondisi ibunya semuanya normal, di perutnya kita temukan stretch mark atau garis-garis halus yang biasanya muncul pada ibu yang sedang mengandung karena perubahan hormon ketika hamil," Sri menjelaskan.
Sementara dari pemeriksaan terhadap bayi yang dilahirkan Utjie Ramadani, Sri mengatakan, semuanya juga terlihat normal. Bahkan, tim tidak menemukan keanehan seperti cerita warga yang mengatakan bahwa bayi itu bisa bicara.
"Bayinya sehat, beratnya tiga kilogram dengan panjang 48 sentimeter. Bayi itu tidak bisa berbicara seperti cerita yang beredar, karena saat kita temui bayi itu cuma menangis. Pihak keluarga pun belakangan membantah bahwa bayi itu sempat mengucapkan salam," sebut Sri.
Kondisi Bayi Normal
Jadi, ujar Sri, hampir bisa dipastikan bahwa bayi tersebut dikandung normal sembilan bulan sebagaimana wanita mengandung pada umumnya. Sebab, dalam ilmu medis, tidak mungkin seorang perempuan mengandung tanpa melalui pembuahan.
"Cerita beredar juga kan bahwa saudari Utjie tiba-tiba hamil tanpa ada proses pembuahan. Sementara dari hasil pemeriksaan kami semuanya normal, apalagi saat dilahirkan juga ada darah seperti ibu yang melahirkan pada umumnya. Hanya saja mungkin selama hamil saudari Utjie tidak menyadari itu," ujar Sri.
Untuk saat ini pihak Puskesmas Enrekang memastikan akan terus melakukan pemantauan kesehatan terhadap Utjie Ramadani dan "bayi ajaibnya". "Di balik beredarnya kabar tentang keajaiban bayi itu tentu lebih penting kesehatannya, jadi kita sekarang setiap hari melakukan pemantauan kesehatan terhadap ibu dan bayinya," ia memungkasi.
Saksikan video menarik di bawah ini: