Pilkada Ricuh, Ratusan Warga Diungsikan ke Mapolres Puncak Jaya

Ratusan warga berlindung agar tidak jadi korban kebrutalan kaum laki-laki yang bertikai.

oleh Muhamad Nuramdani diperbarui 05 Jul 2017, 03:29 WIB

Liputan6.com, Puncak Jaya - video:Pilkada Ricuh, Ratusan Warga Diungsikan ke Mapolres Puncak Jaya

Dua kubu pendukung calon bupati Puncak Jaya, Papua, yang sudah bertikai sejak Minggu, 2 Juli, dinihari lalu, terus saja bergerak ke berbagai penjuru arah di Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Selasa, 4 Juli 2017, siang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (5/7/2017), mereka tak menghiraukan peringatan aparat untuk menghentikan pertikaian. Padahal pasukan TNI bersenjata lengkap, juga personel polisi terus berpatroli keliling kota, mencari provokator peristiwa yang melumpuhkan seluruh aktivitas warga Puncak Jaya itu.

Ratusan kaum ibu dan anak-anak kini menghuni lapangan Mapolres. Mereka berlindung agar tidak jadi korban kebrutalan kaum laki-laki yang bertikai menggunakan panah dan senjata tajam lainnya. Saat nyawa warganya terancam, calon pemimpinnya ternyata ada di Jakarta.

Perang antar-kelompok yang mengakibatkan satu warga tewas, puluhan luka terkena panah, 8 sepeda motor dan 22 rumah ludes terbakar, sudah berlangsung sejak Minggu dinihari lalu.

Pemungutan suara ulang 15 Juni lalu sudah menghasilkan kemenangan bagi paslon nomor urut tiga, Yuni Wonda dan Deinas Geley. Namun kubu paslon nomor urut satu dan dua yang tidak puas, menyerang posko pemenangan paslon nomor urut tiga. Jadilah kubu nomor satu dan dua bergabung untuk melawan kubu paslon nomor tiga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya