Liputan6.com, Jakarta - Polisi memeriksa saksi dan rekaman dari kamera pengawas (CCTV) di Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terkait teror bendera mirip lambang ISIS. Berdasarkan penyelidikan itu, pelaku diduga lebih dari satu orang.
Namun, Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Ardi Rahananto tidak ingin buru-buru. Pihaknya terus mendalami dugaan tersebut.
Advertisement
"Hasil sementara CCTV bahwa ada yang kelihatan satu orang gitu. Apakah dia sedang memasang atau tidak, kita olah lagi," kata Ardi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Menurut dia, CCTV yang terpasang di Polsek Kebayoran Lama berjumlah lebih dari lima. Kamera pengintai yang ada di bangunan sekitar polsek juga turut diperiksa.
"Kita memeriksa bukan dari kantor ini saja. Dari kantor pemerintah sekitar sini juga. Kalau jumlahnya di sini ada lebih dari lima ya. Di luar juga ada CCTV lain. Ada tambahan. Untuk masalah kedatangan dan kepergian," Ardi menjelaskan.
Terkait waktu pemasangan bendera mirip lambang ISIS itu, Ardi belum bisa memastikan. Terlebih, pada hari itu, patroli malam telah dilakukan sesuai prosedur jaga dan minim kemungkinan kecolongan teror.
"Sekitar jam 02.00 WIB, tapi itu baru awal kita meneliti CCTV dan belum bisa disampaikan apa dia masangnya (jam dua) atau setelah jam itu," Ardi menandaskan.
Sebelumnya, Mapolsek Kebayoran Lama diteror oleh orang tak dikenal pada Selasa pagi. Teror itu berupa pemasang bendera mirip lambang kelompok radikal ISIS di pagar mapolsek dan meninggalkan surat yang dikemas botol air mineral.
Teror tersebut diketahui sekitar pukul 05.30 WIB, Selasa 4 Juli 2017.