Jokowi Minta Menteri Susi Setop Urusi Cantrang

Jokowi tak ingin menterinya terus mengurusi hal yang tidak produktif.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Jul 2017, 11:39 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kiri) Gubernur BI, Agus Martowardojo (kiri) dan Ketua OJK Muliaman Hadad saat berdialog dengan para pelaku pasar modal di BEI, Jakarta, Selasa (4/7). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para menterinya untuk tidak membuang-buang waktu dan tenaga untuk hal-hal yang tidak produktif. Hal tersebut dikatakan Jokowi kala berdialog dengan pelaku pasar modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin.

"Jangan sampai energi kita terkuras, energi kita untuk masuk hal-hal tidak produktif. Kita habiskan delapan bulan energi kita untuk hal tidak produktif. Kita harus kembalikan lagi kepada hal yang produktif," ujar Jokowi, seperti ditulis Rabu (5/7/2017).

Salah satu menteri yang diingatkan akan hal tersebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Jokowi meminta agar Susi tidak terus-terusan mengurusi masalah larangan penggunaan alat tangkap cantrang yang selama ini menimbulkan pro dan kontra.

"Oleh sebab itu, saya sering sampaikan kepada menteri-menteri. Contohnya Menteri Susi, 'Sus jangan diterus-terusin yang urusan cantrang. Urusan hal-hal yang sudah lama tidak selesai, sejak lama sekali.' Kita harus selesaikan hal itu," kata dia.

Menurut Jokowi, daripada terus mengurusi masalah cantrang, lebih baik membantu dan membimbing nelayan agar bisa menangkap ikan secara lebih baik dengan menggunakan teknologi. Dengan demikian, nelayan bisa hidup sejahtera.

"Bawa nelayan kita kepada hal-hal yang bisa memberikan masa depan baik, mengarah ke teknologi, jangan terus kita terjebak dalam urusan cantrang yang sejak puluhan tahun tidak bisa selesai. Bawa nelayan kita kepada hal-hal yan berkaitan dengan teknologi, misalnya aqua culture. Kalau kita bisa membimbing mereka, saya punya keyakinan mampu kok," tandas dia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya