Liputan6.com, Jakarta - Kematian merupakan hal yang dianggap mengerikan karena hal itu menjadi akhir dari segala sesuatu yang kita ketahui. Pergi meninggalkan semua yang dicintai, jantung berhenti berdenyut, dan hidup pun berhenti.
Sejumlah orang meyakini sebuah tempat di mana kebahagiaan kekal, menjadi lokasi pertemuan dengan para kerabat yang telah mendahului: surga.
Di sisi lain, ada tempat lain yang enggan dibicarakan orang, menjadi lokasi penyiksaan di alam baka. Neraka.
Apa gerangan yang terjadi setelah kematian menjadi pemikiran orang selama ribuan tahun. Apa yang disaksikan orang-orang yang pernah mati.
Baca Juga
Advertisement
Namun, ternyata ada segelintir orang yang pernah mengalami kematian, meski singkat. Misalnya, kematian secara klinis selama 1 atau 5 menit.
Diringkas dari Therichest.com pada Rabu (5/7/2017), berikut ini adalah sekelumit kisah orang-orang yang mengaku pernah 'menyeberang' ke alam baka, namun mendapat kesempatan untuk kembali lagi:
1. Waktunya Telah Tiba
Bagi kebanyakan orang, kematian merupakan hal yang mengerikan untuk dipikirkan. Ketika sadar jantung sedang akan berhenti bisa terasa menyeramkan.
Bagi sejumlah orang, hal itu bisa terwujud dalam sejumlah penampakan aneh.
Seorang pria paro baya yang sekarat mengaku melihat kobaran api mengelilinginya ketika ia mendekat kepada maut.
Apakah itu neraka? Atau stres karena hidup yang belum dijalani sepenuhnya? Ia telah kehilangan kontak dengan keluarga sejak beberapa tahun sebelumnya dan tinggal di panti jompo.
Ia juga mengaku melihat roh seorang anak sedang berdiri di kaki ranjangnya. Anak kecil itu mengatakan kepadanya bahwa waktunya segera tiba.
Advertisement
2. Waktu Bergerak Amat Cepat
Selain kematian, waktu adalah suatu konsep janggal yang tidak bisa dijelaskan terperinci secara lengkap.
Memang benar, orang bisa mengetahui waktu dengan melihat jam. Tapi, secara hakiki, waktu adalah sebuah dimensi.
Mungkin dimensi itulah yang didatangi seorang pria muda ketika ia sempat meninggal. Ia mendapatkan serangan asma dan ayahnya terlambat datang sehingga pemuda itu berhenti bernafas.
Ia mengaku melayang ke luar dari tubuhnya dan bisa melihat ibunya di dalam rumah sedang terburu-buru menuju kamarnya. Ia bisa melihat tubuhnya sendiri yang berwarna biru gelap dan kulitnya semakin dingin.
Ia juga mengatakan bahwa, walaupun ia bisa melihat kejadian-kejadian itu, semuanya terlihat buram dan waktu itu berlalu dengan cepat. Mungkin itulah yang dialami seseorang di alam baka.
3. Gelembung Berisi Kerabat
Melihat kerabat di alam baka adalah suatu pemikiran yang menyenangkan. Coba bayangkan sedang berjalan melintas di suatu tempat baru dan kemudian berpapasan dengan para kerabat yang tidak ada lagi di Bumi.
Itulah pemandangan yang dialami banyak orang ketika mereka telah meninggal. Tapi, yang aneh adalah caranya para kerabat itu berkomunikasi dengan orang tersebut.
Seorang anak lelaki harus menjalani pembedahan karena lengan yang remuk. Para dokter bersusah payah memasang saluran pernapasan dan bocah itu pun sempat meninggal.
Menurutnya, ia melayang ke luar dari tubuhnya menuju langit-langit ruang operasi sehingga bisa melihat para dokter bergegas menolongnya.
Ia kemudian memasuki lorong berwarna biru yang di dalamnya terdapat para anggota keluarga yang sudah meninggal. Mereka ada dalam gelembung-gelembung merah muda.
Anak itu merasakan kebahagiaan di antara gelembung-gelembung itu, tapi mereka mengatakan bahwa waktunya belum tiba. Rohnya kemudian berputar dan kembali ke dalam tubuhnya.
Advertisement
4. Kanibal Penyantap Daging
Kebocoran lambung seseorang dapat mendatangkan maut. Itulah yang dialami seorang ateis bernama Howard Storm.
Ia kemudian mengalami kisah yang dipenuhi kekerasan di alam sana. Awalnya ia merasakan nyawanya mengambang ke luar dari tubuhnya. Lalu ia berkeliling rumah sakit dan bertemu dengan sekelompok orang di suatu pintu.
Ia berjalan ke arah mereka dan seakan bisa berkomunikasi dengannya. Mereka mengantarnya ke dalam kabut tebal sementara rumah sakitnya terlihat semakin mengecil.
Pada awalnya, kerumunan itu ramah hingga kemudian mereka berada di dalam kabut. Saat itulah mereka mulai mengunyah dagingnya. Pria itu mulai berdoa dan ia selamat kembali ke dunia.
5. Melihat Cahaya
Melihat cahaya di ujung lorong adalah contoh klasik tentang apa yang dilihat seseorang yang sudah pernah menyeberang ke alam sana. Kisah itu sudah ada ratusan tahun dan ditengarai akan terus ada selama ratusan tahun ke depan.
Bagi mereka yang pernah merasakan pengalaman nyaris mati (near death experience), ada tema yang berulang di sini. Ada kecenderungan penampakan 2 warna yang kerap muncul, yaitu warna hitam dan putih.
Dalam cerita yang satu ini, ada seseorang yang baru saja terlibat kecelakaan di salju. Ketika tidak bisa bernapas lagi, ia mulai merasa sedang melayang dan melihat ada cahaya putih mengelilinginya. Bagian-bagian tubuh pun terasa terlepas tanpa rasa sakit.
Kemudian ia merasa rileks dan merasa hangat. Kemudian ia ditolong dan dibangunkan kembali kepada kenyataan.
Advertisement
6. Pengetahuan dari Cahaya di Ujung Lorong
Cahaya di ujung lorong merupakan penjelasan yang paling diceritakan seseorang yang pernah meninggal. Tapi tidak banyak yang menjelaskan apa yang ada di balik cahaya tersebut.
Namun, ada seseorang yang mengaku pernah ke sana.
Orang yang dimaksud tidak memiliki masa kecil yang paling menyenangkan dan merasa tidak ada lagi harapan sehingga ia mencoba bunuh diri pada usia 13 tahun.
Ia mengatakan telah melihat cahaya seperti yang kerap diceritakan orang. Tapi, ketika tiba di ujung bercahaya, ia menyentuh cahaya tersebut. Terasa seperti berselaput. Tapi saat itulah ia kemudian mengetahui semuanya. Pengetahuan membanjir masuk dalam pikirannya. Realitas yang kita biasa kenal pun tidak ada lagi.
Ia tahu bahwa ia harus kembali karena waktunya belum tiba. Dan saat itulah ia terbangun.
Hal membanjirnya pengetahuan memang tidak dapat dijelaskan, tapi itu memberikan pandangan optimistis dan spiritual terhadap kematian terhadap orang yang mengalaminya.
7. Sumur Berisi Jiwa-jiwa
Keadaan koma adalah keadaan yang rumit. Otak berada dalam keadaan yang benar-benar baru, tidak seperti sebelumnya. Para ilmuwan pun masih penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam otak ketika seseorang sedang koma.
Seorang pria bernama Matthew Botsford mungkin mengetahui jawabannya.
Awalnya, Botsford terbangun dan mendapati dirinya bergelantungan di atas sebuah sumur berisi makhluk-makhluk yang sama sekali tidak mirip manusia.
Pria itu mengaku diikat pada pergelangan tangan dan kakinya sambil bergelantungan di atas sumur yang merah membara. Ia juga mengaku menyaksikan apa yang melesat keluar dari magma dalam lubang tersebut.
Ia mengaku bahwa setiap gumpalan asap yang membumbung berisi suatu jiwa di dalamnya.
Ia juga mengaku merasa sangat sendirian di dalam sana, padahal jeritan-jeritan terdengar dari bawah sana. Pria itu merasa terisolasi.
Advertisement
8. Hampa dan Gelap
Kehampaan yang gelap merupakan sesuatu yang mengerikan bagi orang. Banyak yang percaya bahwa kehidupan alam baka berarti bertemu dengan para kerabat yang telah meninggal hingga mereka bahagia di surga.
Tapi, bagaimana kalau ternyata hidup sesudah kematian lebih muram daripada itu? Itulah yang diakui telah dialami oleh seseorang yang pernah ditikam 32 kali dan ditinggal begitu saja dalam keadaan sekarat.
Walau dengan luka sedemikian banyaknya, sungguh ajaib ia bisa menyintas. Tapi, sebelum ia melanjutkan hidupnya, ia telah menderita mengalami 3 hari dalam ketiadaan.
Ia kehabisan darah ketika dalam ambulans, walaupun petugas pertolongan gawat darurat (EMT) berusaha menyelamatkannya. Lalu muncullah penampakan. Kemudian rasa pun menghilang dan ia mengaku mengambang dalam kegelapan. Melayang.
Tiga hari kemudian, ia terbangun dalam suatu rumah sakit. Tapi ia tidak bisa mengingat apapun selama 3 hari itu.