MRT Butuh Banyak Tenaga Kerja hingga 2019

Saat ini, jumlah tenaga kerja MRT Jakarta mencapai 200 orang.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Jul 2017, 15:55 WIB
Pekerja menggunakan alat berat untuk menyelesaikan pembangunan depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (19/6). Direktur Utama PT MRT, William Sabandar menambahkan, proyek ini ditargetkan rampung pada Maret 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta membuka lowongan pekerjaan untuk 170 tenaga kerja tahun ini. Jumlah tersebut merupakan bagian dari kebutuhan tenaga kerja untuk operasional Mass Rapid Transit (MRT) yang diperkirakan mencapai 600 orang.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, saat ini jumlah tenaga kerja MRT Jakarta sebanyak 200 orang. Namun demikian, MRT masih membutuhkan pekerja hingga 400 orang lagi sampai 2019 atau saat MRT beroperasi nantinya.

"Kami butuh 400 orang lagi, jadi totalnya 600 orang. Sekarang sudah ada 200 orang," ujar dia di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

William menuturkan, saat ini jumlah lamaran yang masuk ke PT MRT Jakarta telah mencapai 35 ribu pelamar. Namun untuk tahun ini kebutuhan tenaga kerja hanya sebanyak 170 orang.

"Sampai saat ini sudah ada 35 ribu orang total pelamar. Yang diterima tahun ini 170 orang. Umur pelamar berkisar 19-26 tahun, 85 persen pelamar berada umur itu," kata dia.

‎William menyatakan, ada sejumlah posisi yang akan dibuka oleh PT MRT Jakarta, antara lain petugas stasiun, rolling stock maintenance staff, operation control center (OCC), duty manager dan lain-lain.

‎"Kemarin sudah kita kirim 18 orang untuk train driver instructor ke Malaysia dan mereka sudah punya sertifikat untuk jalankan kereta.‎ Juga di setiap stasiun ada petugas, pegawai stasiun ada 3-4 orang. Kita masih terus lakukan rekrutmen," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya