Didiet Maulana Beri 3 Cara Majukan Tekstil Tenun di Kancah Global

Didiet Maulana membagikan 3 cara majukan tekstil saat menghadiri India Tekstil 2017.

oleh Meita Fajriana diperbarui 06 Jul 2017, 18:41 WIB
Didiet Maulana membagikan 3 cara majukan tekstil saat menghadiri India Tekstil 2017. (Foto: instagram/didietmaulana)

Liputan6.com, Jakarta Desainer kenamaan Indonesia Didiet Maulana mendapat kesempatan untuk berbagi tentang tekstil dan kain pada acara India Tekstil 2017. Dalam rangkaian acara ini, Didiet pun ditunjuk sebagai pembicara dalam workshop bertajuk Asean India Textile Conference. Berbagai perwakilan negara Asean seperti Menteri Perindustrian Myanmar, India, dan beberapa manufaktur tekstil dari Thailand dan Malaysia pun ikut dalam konferensi ini. 

Desainer yang identik dengan karyanya mengolah tenun Ikat, tentu tema tekstil menjadi wadah untuk berbagi pada pelaku industri tekstil secara global. Pada acara ini Didiet Maulana memberikan tiga kunci yang dapat dilakukan bersama-sama dalam kerjasama Asean dan India dalam hal tekstil.

"Saat itu saya diundang sebagai pembicara pada konferensi dengan tema kerjasama Asean dan India dalam hal tekstil. Disana saya juga bertemu dengan Menteri Perindustrian Myanmar dan India, serta negara Asean lainnya. Kami semua bertukar pikiran untuk memajukan industri tekstil bersama-sama," kata Didiet Maulana saat diwawancarai Liputan6.com, Kamis (6/7/2017).

Sebagai desainer yang konsisten melestarikan kain tenun Indonesia, Didiet Maulana mengungkapkan ada tiga hal yang menurutnya dapat memajukan industri tekstil global. Tiga sektor ini adalah pendidikan, pemasaran, dan kebijakan pemerintah. Jika ketiganya berjalan dengan baik, tentu industri tekstil akan berjalan dengan baik di masing-masing negara Asean dan India.

"Saat jadi speaker aku memberikan inside dan rekomendasi pada tiga sektor untuk memajukan tekstil global. Yaitu melalui pendidikan, marketing promotion, dan kebijakan pemerintah," kata desainer Ikat ini.

Sektor pendidikan Didiet mengungkapkan bisa dilakukan dengan menggelar workshop global. Pengrajin Indonesia bisa diberikan pelatihan di negara dengan teknologi tekstil yang canggih, ataupun sebaliknya.

Selanjutnya pada sektor promosi dan pemasaran, dapat dilakukan secara bersama-sama dengan menggelar roadshow. Roadshow ini bisa digelar pada negara-negara di dunia yang memiliki ketertarikan akan industri tekstil. Tidak hanya kain, nantinya roadshow juga berisi pameran budaya seperti tarian dan kuliner.

Sementara sektor kebijakan pemerintah dapat berupa kemudahan bagi desainer dan pengrajin mendapatkan bahan baku. Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan subsidi mengurangi harga impor bahan baku tekstil.

"Pemerintah masing-masing negara bisa memberi pilihan jalur masuk bahan baku yang bisa didapatkan lebih murah, bisa lewat koperasi atau lainnya, sehingga pengrajin dan desainer dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi," tutup Didiet Maulana.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya