Liputan6.com, Jakarta - Lippo Group yakin kota baru Meikarta yang sedang dikembangkan di Cikarang, Jawa Barat, akan menjadi rujukan baru bagi masyarakat dalam memiliki sebuah hunian. Selain memberikan pilihan hunian baru, ada maksud lain dari Mippo Group membangun Meikarta.
Pendiri Lippo Group Mochtar Riady mengatakan, Lippo mempercepat pembangunan Meikarta beberapa bulan dari jadwal semula. Pada awalnya, perusahaan properti tersebut ingin membangun kota yang terbesar di Asia Tenggara usai Lebaran. Namun, jadwal tersebut dimajukan menjadi pada medio Mei.
Mochtar mengatakan, ada alasan kuat yang membuat Lippo mempercepat pembangunan kota yang dikatakan bisa menjadi pesaing Jakarta tersebut.
"Situasi di Indonesia ada sedikit keraguan, banyak pengusaha merasa tidak aman dan mulai merasa tidak stabil. Saya pun memutuskan untuk membangun pada Mei kemarin, sedangkan jadwal semula itu 3 bulan kemudian," kata Mochtar, saat acara Halalbihalal Lippo Group, di Aula Mochtar Riady Institute for Nanotechnology, Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, Kamis (6/7/2017).
Selain menyediakan hunian dengan fasilitas lengkap, pembangunan Meikarta bertujuan untuk menepis keraguan pengusaha terhadap Indonesia. Pasalnya, uang yang harus disediakan untuk membangun kota baru dengan nilai investasi mencapai Rp 278 triliun. "Saya merasa justru saat tidak stabil ini kita harus jalankan project ini," ucap dia.
Baca Juga
Advertisement
Mochtar melanjutkan, pembangunan Meikarta merupakan upaya Lippo menciptakan keyakinan pengusaha terhadap Indonesia dan menenangkan pasar. Pasalnya kedua hal tersebut sangat penting bagi pembangunan Indonesia. "Ini jadi faktor menenangkan pasar, sangat penting bagi pembangunan Indonesia ini," tutur Mochtar.
Sebelumnya, CEO Lippo Group, James Riady mengatakan bahwa perusahaan tengah menggeber pembangunan kota baru berskala internasional dengan nama Meikarta. Proyek investasi terbesar selama 67 tahun perusahaan berdiri ini, diklaim akan menjadi kota modern terindah dan terlengkap di Asia Tenggara.
Kota Jakarta baru dengan label Meikarta berdiri di jantung kawasan industri Indonesia, tepatnya di Cikarang. Ini merupakan proyek investasi Lippo terbesar sepanjang sejarah perusahaan berdiri selama 67 tahun.
"Ini adalah inisiatif besar dari Lippo membangun kota Jakarta baru yang punya desain, infrastruktur berskala internasional dan bisa bersaing di dunia. Meikarta akan jadi kota terindah dan terlengkap di Asia Tenggara," terangnya saat Konferensi Pers di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
James lebih jauh menggambarkan proyek raksasa dengan nilai investasi Rp 278 triliun ini. Lippo Group berani membawa konsep berbeda dibanding Lippo Karawaci maupun Lippo Cikarang, dan lainnya. Proyek Meikarta, sambungnya, dirancang dengan konsep hijau.
"Kita bawa konsep New York City, yang terkenal dengan dua sistem, yakni grade system dan central park. Jadi nanti ada central park di Meikarta , ada elevated yang kita sudah rancang semuanya di sana," dia menerangkan.
"Jadi ini bukan slogan saja, kita akan bangun gedung dengan desain yang berbeda sehingga ada suatu identitas unik bagi penghuni. Ini real karena kita sudah merancang inisiatif tersebut sejak 3-4 tahun lalu," lanjut konglomerat sukses itu.
Diakui James, infrastruktur dan fasilitas yang dibangun bertaraf internasional dan juga berkualitas. Proyek ini meliputi tujuh pusat perbelanjaan mal dan komersial dengan total luas lahan 1,5 juta meter persegi. Pusat kesehatan dan rumah sakit internasional, pusat keuangan internasional, 10 hotel internasional bintang 5, juga perpustakaan nasional.
Adapula fasilitas teater opera dan pusat kesenian, 100 Sekolah Dasar (SD) nasional plus dan internasional, 50 SMP dan SMA nasional dan internasional, tiga universitas nasional, pusat riset industri, pusat pameran internasional, Silicon Valley Indonesia, dan masih banyak lainnya.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: