Jelang Tutup Pekan, IHSG Diproyeksikan Bergerak Variatif

IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 5.795 dan resistance 5.860.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Jul 2017, 06:30 WIB
IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 5.795 dan resistance 5.860.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak variatif pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG di level support 5.795 dan resistance 5.860.

Lanjar menjelaskan, sehari sebelumnya, IHSG ditutup menguat pada level 5.849,58 atau sebanyak 24,52 poin. "Indeks sektor infrastruktur memimpin penguatan sebesar 1,25 persen," kata dia di Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Penguatan, kata dia, didukung oleh kenaikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 1,53 persen. Nilai transaksinya mencapai Rp 347,13 miliar. "Namun investor asing masih tercatat net sell sebesar Rp 517,30 miliar," ujar dia.

Laju IHSG berbanding terbalik dengan Bursa Asia yang mayoritas ditutup melemah. Laju Bursa Asia dipengaruhi oleh harga minyak. "Mayoritas indeks saham di Asia berbalik ditutup melemah seiring pelemahan kelanjutan dari harga minyak," ujar dia.

Dia merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis kemarin, IHSG menguat 24,52 poin atau 0,42 persen ke level 5.849,57. Indeks saham LQ45 juga naik 0,36 persen ke level 982,99.

Ada 172 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 151 saham melemah dan 103 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 270.752 kali dengan volume perdagangan 5,1 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 5,3 triliun.

Investor asing masih melakukan aksi jual sekitar Rp 491 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.381.

Secara sektoral, sebagian sektor saham menguat, kecuali sektor saham aneka industri yang turun 0,10 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,19 persen. Sektor saham infrastuktur naik 1,25 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar yang naik 0,78 persen dan sektor saham perdagangan melonjak 0,70 persen.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya