Identitas Polisi Pelaku Salah Tembak Warga NTT

Polisi pelaku salah tembak itu meletuskan dua kali tembakan ke udara. Salah satunya mengenai perut warga NTT.

oleh Ola Keda diperbarui 07 Jul 2017, 10:02 WIB
Ilustrasi polisi.

Liputan6.com, Kupang - Seorang pedagang asal Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), Dominikus Malo Solo (40), meninggal dunia setelah menjadi korban salah tembak seorang polisi.

Dominikus merupakan korban salah tembak saat polisi menggerebek perjudian di rumah warga pada Selasa dini hari, 4 Juli 2017. Lokasi penggerebekan tersebut berada di Desa Kambata Wundut, Sumba Timur, NTT.

Lantas, siapa polisi pelaku salah tembak itu? Kapolres Sumba Timur, AKBP V.T.M. Silalahi menyebut korban ditembak oleh anggota Polsek Lewa, Bripda ST. Polisi itu kini sudah ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Pada saat itu Bripda ST sempat melakukan tembakan peringatan sebanyak dua kali ke udara dan ternyata satu tembakan mengenai perut korban," ujar AKBP Silalahi kepada Liputan6.com, Kamis, 6 Juli 2017.

Silalahi mengatakan, setelah kejadian tersebut, korban dilarikan ke Puskesmas Lewa. Karena kondisinya tak kunjung membaik, Dominikus lalu dirujuk ke RSUD Waingapu. Ia menjalani pembedahan lebih dari tujuh jam untuk mengeluarkan proyektil peluru yang menebus perutnya.

"Setelah operasi kondisi korban nampak stabil dan dalam pengawasan dokter sehingga masih di ruang ICU RSUD Waingapu. Namun pada Rabu (5/7/2017) sekitar pukul 00.00 Wita, korban meninggal dunia karena kondisinya semakin memburuk pasca-operasi," kata Silalahi.

Usai kematian Dominikus, ia mengaku sudah menemui keluarga korban yang diwakili kakak kandung, istri dan anak korban. "Untuk menyampaikan bela sungkawa dan permohonan maaf," ujar Silalahi.

Dia berjanji akan mengurus biaya pengobatan dan pemakaman. Silalahi juga berjanji akan mengusut tuntas anggotanya yang bersalah sesuai hukum berlaku.

Sebelumnya, seorang pedagang asal Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), Dominikus Malo Solo (40), tewas. Keponakan Dominikus, Maria Virgo Dapa Loka, mengatakan penembakan itu terjadi pada Selasa, 4 Juli 2017, pukul 02.00 Wita.

Korban yang sedang tidur dikagetkan dengan suara tembakan. Korban langsung berlari keluar rumah.

"Karena melihat keluarga panik dan berhamburan, Domi ikut berlari dan dari jarak 2 meter ia langsung ditembak," tutur Maria Virgo kepada Liputan6.com, Rabu, 5 Juli 2017.

Maria yang juga mendengar bunyi tembakan sebanyak tiga kali kaget melihat pamannya sudah terkapar. "Bunyi tembakan sebanyak tiga kali. Tembakan berikutnya paman saya sudah terkapar," kata Virgo.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya