Liputan6.com, Jakarta Lifting minyak Indonesia mencapai 802 ribu barel per hari (bph) selama semester I 2017. Lifting minyak ini sebagian besar berasal dari 10 kontraktor produsen minyak terbesar di Indonesia.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan, dari 85 kontraktor yang beroperasi mencari minyak di Indonesia, ada 10 kontraktor yang menyumbang 86 persen produksi minyak nasional.
"10 ini memproduksi 86 persen produksi minyak. Sedangkan, 75 KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) memproduksi sisanya," kata dia di Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Amien mengungkapkan, lifting minyak sebesar 802 ribu bph sampai semester pertama tahun ini bersumber dari 71 wilayah kerja. Lifting tersebut sekitar 98 persen dari target dalam APBN 2017 yang sebesar 815 ribu bph, atau 99,2 persen jika dibanding target rencana kerja anggaran 808,4 bph.
Adapun 10 kontraktor yang memproduksi minyak terbesar pada semester I 2017, yakni:
1. Chevron Pacific Indonesia, dengan produksi 226,5 ribu bph, dari wilayah kerja Rokan
2. Mobile Cepu Ltd, dengan produksi 199,8 ribu bph, dari wilayah kerja Cepu
3. PT Pertamina EP, dengan produksi 83,9 ribu bph, dari wilayah kerja yang dioperatori di seluruh Indonesia
4. PT Total E&P Indonesia, dengan produksi 55,1 ribu bph, dari wilayah kerja Mahakam
5. PT Pertamina Hulu Energi Offshore West Java (PHE ONWJ), dengan produksi 33,4 ribu bph, dari wilayah kerja ONWJ
6. Cnooc SES LTD/PHE, dengan produksi 30,6 ribu bph, dari wilayah kerja South Eeat Sumatera
7. Medco Natuna, dengan produksi 18,4 ribu bph, dari wilayah kerja South Natuna Sea B
8. Chevron Indonesia/PHI, dengan produksi 18,2 ribu bph, dari wilayah kerja East Kalimantan
9. PC Ketapang II LTD, dengan produksi 17,6 ribu bph, dari wilayah kerja Ketapang
10. VICO, dengan dengan produksi 14,4 ribu bph, dari wilayah kerja Sanga-Sanga
"Jadi produsen minyak di wilayah kerja Indonesia urutannya seperti itu," ucap Amien.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: