Aksi Liar hingga Seks, Ini 8 Skandal Memalukan Keluarga Kerajaan

Urusan skandal kerajaan bukan hanya terjadi di Inggris, ada sejumlah skandal yang melibatkan kerajaan-kerajaan lain di dunia

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 07 Jul 2017, 18:40 WIB
Lord Snowdon dan Putri Margaret saat bertunangan. (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak lika-liku skandal di sekeliling Putri Diana, Pangeran Charles dan putra bungsu mereka, Pangeran Harry.

Tapi itu bukan satu-satunya skandal di kalangan keluarga kerajaan. Pada masa lalu, Pangeran George yang bergelar Duke of Kent memang dikenal hidup bergelimang skandal dan berselingkuh dengan pria dan wanita. Keberadaannya sebagai seorang biseksual tidak disukai Kerajaan Inggris, sehingga kematiannya pada 1942 memicu teori konspirasi.

Ia meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang. Penjelasan resmi menyebutkan pilot yang salah arah sehingga pesawat menabrak gunung.

Beberapa pihak menduga Pangeran berusia 39 tahun itu sedang mabuk. Ada lagi yang menduga ia dibunuh agar menghentikan perilaku yang memalukan.

Urusan skandal kerajaan bukan hanya terjadi di Inggris. Diringkas dari listverse.com pada Jumat (7/7/2017), berikut ini adalah sejumlah skandal yang melibatkan kerajaan-kerajaan lain di dunia:


1. Pangeran Bernhard dan Lockheed Corporation

Pangeran Bernhard, 1982. (Sumber Wikimedia Commons)

Pada 1959, pemerintah Belanda berusaha menambah kesatuan jet tempur baru dengan kontrak jutaan dolar. Lockheed Corporation adalah salah satu perusahaan yang tertarik untuk memenangkan tender dan meminta bantuan "kemampuan bisnis" Pangeran Bernhard untuk menggiring pemerintah Belanda memenangkan perusahaan tersebut.

Sang Pangeran kemudian meminta imbalan dan ia dibayar US$ 1 juta yang langsung dikirimkan ke rekening rahasia bank di Swiss. Padahal, tidak banyak yang dilakukan Sang Pangeran untuk memenangkan bisnis karena pemerintah Belanda memang menyetujui penawaran Lockheed.

Pada 1968, Lockheed kembali berusaha meraih kontrak sejenis dan kembali mendatangi Pangeran Bernhard untuk "konsultasi." Kali ini Lockheed kalah, tapi Sang Pangeran tetap mendapatkan US$ 100 ribu untuk bantuan selama negosiasi.

Ketika Lockheed nyaris bangkrut pada pertengahan 1970-an, ketahuanlah ada sejumlah pembayaran "komisi", termasuk kepada Pangeran Bernhard sehingga langsung memicu investigasi di dua negara.

Tapi kemudian Ratu Juliana mengancam turun takhta jika suaminya, Pangeran Bernhard, diseret ke pengadilan. Sang Pangeran kemudian dipaksa mengundurkan diri dari tugas resmi dan dilarang mengenakan seragam militernya.


2. Putri Margaret dan Kapten Peter Townsend

Princess Margaret pada 1965 (Wikimedia Commons)

Beberapa minggu menjelang penobatan Ratu Elizabeth II, mulai terdengar kabar tentang kehidupan percintaan Putri Margaret. Sang Putri seakan tidak membantahnya saat penobatan berlangsung. Masalahnya, kekasihnya jauh lebih tua dan baru saja bercerai.

Kapten Peter Townsend adalah teman lama keluarga kerajaan dan pada saat itu baru saja diangkat menjadi "Controller of the House of the Queen Mother." Saat itulah orang mulai mengendus adanya dugaan hubungan khusus dengan Putri Margaret.

Saat penobatan Ratu Elizabeth II, Margaret amat dekat berbicara dengan Townsend dan mendekat untuk menepis sehelai rambut dari seragam pria itu dengan gerakan yang mesra. Para wartawan menangkap adegan itu.

Ratu yang baru dinobatkan langsung menghadapi krisis pertamanya. Ia menyayangi saudara perempuannya dan juga Townsend sehingga tidak ingin menyulitkan keduanya. Tapi, sebagai Kepala Gereja Inggris, ia tidak bisa menyetujui hubungan itu.

Jika ingin menikah, Margaret harus meninggalkan gelar ningrat dan hak warisnya. Tapi, tidak seperti hubungan Edward VIII dan Wallis Simpson, masyarakat Inggris secara relatif mendukung hubungan Margaret.

Berbeda dengan sikap media. Pada Oktober 1954, The Times mengingatkan keluarga kerajaan tentang "peran sebagai penjaga moral bagi bangsa dan Persemakmuran."

Pada akhirnya, hubungan mereka berakhir. Keduanya akhirnya menikah dengan orang lain.

Townsend akhirnya berkeluarga dengan 3 anak, tapi pernikahan Margaret kandas pada 1970, lalu kisah percintaan dengan beberapa nama beredar hingga ia akhirnya meninggal pada 2002.


3. Sarah Ferguson Menjual Akses

Sarah Ferguson. (Sumber Flickr)

Pada 1992, pihak media Inggris memergoki Sarah Ferguson – yang bergelar Duchess of York dan masih menikah dengan Pangeran Andrew – sedang bertelanjang dada bersama dengan seorang manajer keuangan John Bryan yang berkebangsaan Amerika. Pria itu bahkan difoto sedang menyedot ibu jari kaki Ferguson.

Ketika foto itu beredar di koran-koran, Fergie seperti terhempas serendah-rendahnya dan 4 tahun kemudian Fergie dan Pangeran Andrew bercerai walaupun ia tetap memiliki gelarnya.

Lebih dari satu dekade kemudian, ia menawarkan akses kepada mantan suaminya dan kerabat lain dalam kerajaan dengan imbalan 500 ribu poundsterling. Tapi Fergie tidak menyadari bahwa pembelinya adalah seorang wartawan yang menyamar.

Fergie langsung dicecar dan tidak bisa mengelak karena wartawan itu memiliki rekaman video permintaan Fergie, termasuk ekspresi senangnya ketika menerima US$ 40 ribu.

Fergie memang diketahui sedang kesulitan keuangan sehingga itu diduga menjadi alasan tindakannya walaupun ada sejumlah urusan lain, termasuk perseteruan dengan mantan keluarga suaminya. Ia bahkan tidak diundang ke pernikahan William dan Kate pada 2011.

Tapi Fergie meraih pemberitaan karena kejadian tersebut sehingga bahkan muncul dalam pertunjukan Oprah. Penjualan buku cerita anak-anak karyanya pun meningkat.


4. Putri Stephanie, si Anak Liar

Putri Stephanie dari Monako

Princess Stephanie dari Monaco sejenis dengan Kim Kardashian atau Paris Hilton di Amerika Serikat, dengan gaya liar dan kesembronoannya. Misalnya, ia memiliki 3 anak di luar pernikahan yang didapatkan dari 2 pria berbeda.

Sejak 1980-an, kehidupan Stephanie menjadi bulan-bulanan para penulis majalah. Pada 1982, ia mengemudi mobil bersama ibunya, Grace Kelly. Ibunya lepas kendali sehingga mereka jatuh ke jurang.

Grace Kelly meninggal dunia karena cederanya dan Stephanie selamat. Ada pendapat bahwa gegar dan trauma akibat kecelakaan itu ikut andil kepada perilaku Stephanie sesudah itu.

Ia melakukan rekaman beberapa lagu pada 1980-an, termasuk satu lagu berjudul "Irresistible" yang menjadi hit di Eropa walaupun video lagu itu menggambarkannya sebagai seorang “perempuan bandel” sehingga ayahnyapun, Rainier III, menganggapnya "sangat provokatif."

Pada 1987, ia berfoto sedang bertelanjang dada bersama kekasihnya saat itu, Mario Oliver, seorang pemilik klub malam di Los Angeles. Padahal Oliver sedang dituduh melakukan pemerkosaan mahasiswi berusia 19 tahun dan ia lolos dari jerat hukum karena melakukan tawar-menawar.

Ayah Stephanie mengancam mengeluarkannya dari keluarga jika ia menikahi pria itu, tapi setahun kemudian percintaan itu usai.

Setelah beberapa hubungan terang-terangan di depan umum, ia akhirnya menikahi seorang pengawalnya yang bernama Daniel Ducruet setelah punya 2 anak bersama pria itu. Mereka bercerai setahun kemudian.

Pada 1998, ia melahirkan anak ke-3 tapi tidak memberitahu siapa ayah anak itu walaupun banyak orang menduga anak itu didapat bersama dengan seorang pengawal ayahnya, Jean-Raymond Gottlieb.

Pada 2000, ia sempat menikah dengan pawang gajah bernama Franco Knie dan, bersama 3 anaknya, pindah untuk tinggal bersama Knie dalam karavan, lalu berkeliling bersama sirkus. Ia kemudian menceraikan Knie dan segera menikah dengan artis keseimbangan tali bernama Adans Lopes Perez, tapi bercerai kurang dari setahun kemudian.

Sebelum kematian ayahnya pada 2005, Putri Stephanie menyatakan merasa sudah saatnya untuk menjadi mapan dan “berhenti kabur dari tugas keningratannya.”


5. Pangeran Laurent dan Raja Albert II dari Belgia

Raja Albert II dari Belgia. (Sumber Wikimedia Commons)

Pangeran Lauren memang memiliki reputasi sebagai "anak bandel", tapi memalukan bangsa Belgia ketika pada 2007 ia diadili terkait suatu penipuan.

Awalnya, sekelompok veteran Belgia mencurigainya menyalahgunakan uang publik. Pangeran Laurent dipanggil menjadi saksi dan, anehnya, ia diizinkan oleh Raja Albert II.

Ketika kekebalan ningratnya ditarik, ia pun dicurigai menggunakan uang angkatan laut untuk membayar renovasi mahal di vila liburan miliknya. Ia memang kemudian dibebaskan dari dakwaan tapi kemudian sempat dilarang menghadiri acara-acara kerajaan dan istana.

Beberapa tahun kemudian, justru Raja Albert II lah yang terlibat dalam masalah, yaitu tuduhan memiliki anak di luar pernikahan yang disangkalnya.

Delphine Boel, yang diduga sebagai putrinya, pada 2014 menerbitkan buku berjudul "Cutting the Umbilical Cord" yang berisi kemarahan atas penyangkalan raja tentang keberadaan dirinya.

Dalam buku itu ia menuliskan, "Kamu bertanggungjawab atas anak yang kamu hasilkan. Kamu tidak menerlantarkannya. Itulah yang telah dilakukan oleh ayah saya."

Raja Albert II memang mengetahui pernah terlibat perselingkuhan pada 19960-an, tapi tidak mengakui telah memiliki anak dari perselingkuhan, katanya, "Kami tidak berkutat pada masalah ini, yang merupakan bagian dari kehidupan pribadi."


6. Skandal Seks Raja Carl Gustaf

Raja Swedia Carl XVI Gustaf (Foto:AFP)

Swedia adalah negara yang membanggakan keluarga kerajaannya. Jadi, ketika buku "The Reluctant Monarch" (2010) membeberkan tentang kesenangan Raja Carl Gustaf akan seks di klub-klub penari telanjang, kisahnya menjadi berita di berbagai negara.

Apalagi para pembaca kemudian mengetahui bahwa sang Raja menggunakan gangster terkenal untuk menutupi kegiatannya. Bahkan, Sapo, kesatuan polisi rahasia Swedia, juga diduga membantu menutupi kegiatan Sang Raja.

Sapo diduga "menekan" para wanita agar menyerahkan dokumen apapun yang bisa menyeret Raja. Selain itu, beberapa tudingan lain menyebutkan bahwa "para gadis desa" terkadang dibawa ke hadapan Gustaf yang kemudian menjanjikan apapun kepada mereka asalkan mau melakukan seks.

Sang Raja juga memanfaatkan pekerja seksual secara sering. Misalnya, saat Olimpiade 1996 di Atlanta, ia disebutkan menghabiskan 2 jam bersama dengan seorang penari telanjang dalam kamar pribadi di Gold Club, Atlanta.

Selain urusan penyelundupan manusia, seorang wanita yang menjadi salah satu penulis buku itu pun dilecehkan dan dilarang dari pekerjaannya dalam dunia siaran publik.

Semua itu mempermalukan rakyat Swedia yang sering menyebut diri sebagai pemimpin penegakan HAM dan kebebasan berpendapat. Buku garapan sang Raja berisi reaksinya terhadap buku "The Reluctant Monarch" itu mungkin akan mengubah pikiran seseorang.

Bukannya menjajikan tindakan hukum atau mengeluarkan bantahan, ia menebarkan pernyataan berikut kepada media, "Saya sudah bicara dengan keluarga dan Sang Ratu, dan kami memutuskan untuk membuka lembar batu dan melangkah maju. Karena, sepengertian saya, semua itu terjadi sudah lama sekali."


7. Ratu Nothando Dube Tertangkap Basah

Nothando Dube. (Sumber Twitter/@Ndoh)

Ratun Nothando Dube adalah satu di antara 14 istri Raja Mswati III di Swaziland. Suatu hari ia dipergoki melakukan seks dengan Menteri Kehakiman Ndumiso Mamba. Keduanya ditangkap pada 2010 dan dipenjara agar tidak melarikan diri ke luar negeri karena sebelumnya pernah ada kejadian.

Tapi itu hanya salah satu dari deretan skandal sebelumnya. Pada 2004, dua istri Mswati kabur dari Swaziland setelah kabar perselingkuhan mereka menyebar. Delisa Magwaza kabur ke London, sedangkan Putsoana Hwala ke Johannesburg, Afrika Selatan.

Mamba akhirnya mengundurkan diri karena perselingkuhan itu dan Dube dikenakan tahanan rumah. Pada 2011, Sang Ratumengaku telah diusir dari istana dan dilarang menemui Raja maupun anak-anakya sendiri. Pejabat kerajaan Swazi membantah pengakuan pengusiran tersebut.


8. Pangeran Norodom Ranariddh Dituduh Berzinah

Norodom Ranariddh (Sumber Wikimedia Commons)

Pada Desember 2006, Putri Marie, mantan istri Pangeran Norodom Ranariddh, mengajukan gugatan ke pengadilan terkait perselingkuhan suaminya, Sang Pangeran menjadi orang pertama yang didakwa menggunakan Undang-undang Monogami di Kamboja. Jika terbukti bersalah, ia mendapat hukuman terkait perwalian.

Mantan Perdana Menteri itu adalah pemimpin partai politik FUNCINPEC. Ia juga memiliki musuh-musuh yang digdaya sehingga sejumlah aktivis menduga UU itu diajukan hanya untuk menjerat Sang Pangeran.

Tapi itu bukan skandal pertama bagi Ranariddh. Pada November 2006, Nhiek Bun Chhay, Sektretars Jendral FUNCINPEC, mengajukan gugatan yang menuduh Pangeran menjual kantor pusat partai dan mengambil uang hasil penjualan senilai US$ 3,6 juta.

Ranariddh terlepas dari dakwaan perzinahan karena para penasehat hukumnya berpendapat bahwa ia belum pernah mendaftarkan pernikahannya, sehingga tidak bisa dianggap melakukan perzinahan. Bagi banyak orang, ia lolos karena alasan teknis.

Lain halnya dengan tuduhan penggelapan. Pada Maret 2007, ia kedapatan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama 18 bulan. Tapi ia lolos dari pemenjaraan karena melarikan diri ke Malaysia. Ia baru pulang setelah mendapatkan pengampunan dan tidak pernah kembali ke dunia politik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya