Diperiksa KPK, Jafar Hafsah Jelaskan Dugaan Penerimaan Uang E-KTP

Jafar menegaskan tidak menerima uang yang disebutkan dalam dakwaan dan tuntutan perkara korupsi e-KTP.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 07 Jul 2017, 17:18 WIB
Politikus Partai Demokrat Jafar Hafsah tersenyum saat tiba di gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/7). Kedua politikus Partai Demokrat ini diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah selesai menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia mengaku sudah menjelaskan kepada penyidik terkait dugaan aliran dana korupsi e-KTP yang diterima.

"Sudah saya jelaskan, jadi tadi ditanya (soal aliran dana). Sudah, saya sudah rapikan ya," ujar Jafar Hafsah di Gedung KPK Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (7/7/2017).

Jafar menegaskan tidak menerima uang yang disebutkan dalam dakwaan dan tuntutan perkara korupsi proyek senilai Rp 5,9 triliun. Dia mengaku sama sekali tidak berkaitan dengan proyek e-KTP.

"Saya tidak pernah terlibat terikat akan hal itu, tidak ada. Karena saya dari Komisi IV, sedangkan program ini ada di Komisi II," kata dia.

Jafar mengatakan, pemeriksaan dirinya kali ini hanya melengkapi pemeriksaan sebelumnya sebagai saksi. Sebelum diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong, Jafar sudah diperiksa untuk Irman dan Sugiharto yang siap menghadapi vonis Majelis Hakim Pengadilan Tipikor.

Jafar Hafsah disebut dalam dakwaan dan tuntutan terhadap dua mantan penjabat Ditjen Dukcapil Kemendagri Irman dan Sugiharto menerima aliran dana sebesar US$ 100 ribu. Saat dihadirkan dalam sidang kasus e-KTP, Jafar mengaku tak menerima sejumlah uang yang disebutkan.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya