Prosesi Asadha Usung Tema Cinta Kasih Penjaga Kebinekaan

Setelah berjalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, umat Buddha melakukan puja bakti Asadha 2561 di pelataran Candi Borobudur.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2017, 15:02 WIB
Para Bikkhu saat prosesi Puja Waisak 2561 BE di komplek Candi Jiwa, Jawa Barat (21/5). Umat Budha khususnya wilayah Jabar, Karawang, Cikarang, Bekasi dan Tangerang melaksanakan Maha Puja Trisuci Waisak di Candi Blandongan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Magelang - Ribuan penganut Buddha dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti prosesi Asadha dengan berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 8 Juli 2017.

Prosesi berjalan kaki sepanjang empat kilometer tersebut diawali dengan mobil yang membawa lambang Pancasila sebagai simbol persatuan Bangsa Indonesia, kemudian disusul mobil Bhinneka Tunggal Ika yang membawa peserta dengan berbagai pakaian adat.

Selanjutnya berturut-turut barisan pembawa bendera Merah Putih, bendera Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia, gunungan hasil bumi, kereta kencana pembawa Relik Buddha, para biku diikuti umat.

Ketua Sangha Theravada Indonesia, Biku Subha Pannyo Mahathera Sanghanayaka mengatakan Asadha merupakan hari raya umat Buddha setelah Hari Raya Waisak, untuk memperingati peristiwa Buddha Gautama pertama kali mengajarkan ajaran dhamma (kebenaran) kepada lima siswa di Taman Rusa Isipatana, India Kuno.

"Esensi dari ajaran yang beliau ajarkan pada Asadha ini sekaligus juga merupakan esensi keseluruhan ajaran Buddha adalah kebebasan dari penderitaan," katanya, dilansir Antara.

Ia menuturkan, Buddha mengajarkan jalan mulia berunsur delapan sebagai jalan untuk membebaskan dari penderitaan bagi umat manusia, yakni pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, dan semadi benar.

Ia menyebutkan, tema yang diusung dalam peringatan ini "Cinta Kasih Penjaga Kebhinnekaan" dengan harapan perayaan Asadha 2561, umat Buddha Indonesia mempu mengikis hawa nafsu yang dapat memecah belah kerukunan, kedamaian, dan kebahagiaan bangsa Indonesia saat ini.

Menurut dia, semangat menebarkan cinta kasih, gotong royong, tepa selira dalam keberagaman sangat penting untuk dijaga. Masyarakat Indonesia sangat beragam suku, agama, golongan, dan ras bukanlah menjadi penghalang untuk dapat bersatu hidup rukun dalam keberagaman.

Sebelum Hari Raya Asadha dilakukan pembacaan Kitab Tripitaka di pelataran Candi Borobudur oleh ratusan biku sejak Kamis, 6 Juli 2017. Setelah melakukan prosesi berjalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, umat Buddha melakukan puja bakti Asadha 2561 di pelataran Candi Borobudur.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya