Liputan6.com, Caracas - Setelah tiga tahun dipenjara, tokoh oposisi Venezuela Leopoldo Lopez akhirnya meninggalkan bui. Statusnya berubah jadi tahanan rumah.
Lopez dipenjara di dekat Ibu Kota Caracas. Pria yang ditahan karena terbukti sebagai otak demo anti pemerintah, dijatuhi hukuman 14 tahun penjara.
Sesaat setelah keluar dari penjara, Lopez langsung beraksi. Ia menyerukan kepada pendukungnya untuk melanjutkan demo menentang pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Selama penahanan ayah dari Lopez, Leopoldo López, Sr, terus melontarkan kritik tajam dan keras. Ia menegaskan, di dalam penjara anaknya kerap menerima siksaan.
"Beberapa hari lalu (sebelum dibebaskan), mereka menghukum dia di ruang isolasi tanpa makanan dan air selama tiga hari," sebut Lopez Sr, seperti dikutip dari BBC, Minggu (9/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Istri Leopoldo pun menyampaikan kritik yang sama. Dia mengatakan, selama sebulan dirinya tidak diizinkan bertemu sang suami.
Pertemuan baru diperbolehkan sehari sebelum Leopoldo dibebaskan. Mereka melakukan pertemuan selama satu jam di dalam penjara.
Dalam sebuah video yang diluncurkan Mei lalu oleh parlemen Venezuela, Leopoldo menyampaikan bahwa pemerintah menyuruhnya tampil dalam video ini.
"Saya dalam keadaan baik dan saya tak mengerti kenapa mereka meminta saya membuktikan kalau saya masih tetap hidup," papar dia.
Pemberian status tahanan rumah kepada Leopoldo dikomentari mantan kandidat presiden kelompok oposisi, Henrique Capriles. Mereka menyatakan, kebijakan tersebut tidak cukup.
"Dia dan semua tahanan politik harus diberi kebebasan penuh," ucap Capriles.
Simak Video Berikut: