Liputan6.com, Jakarta - Harga saham 17 dari 19 perusahaan tercatat yang melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di 2017 mengalami kenaikan antara 0,67 persen hingga 1.538,10 persen pada penutupan perdagangan akhir pekan ini jika dibandingkan dengan harga saham saat IPO. Kenaikan harga saham tersebut mengindikasikan bahwa investasi di pasar modal Indonesia menjanjikan imbal hasil yang signifikan.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menjelaskan, saham IPO yang mengalami kenaikan tertinggi di sepanjang tahun ini adalah saham dari PT Sanurhasta Mitra Tbk dengan kenaikan 1.538,10 persen, disusul oleh saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk dengan peningkatan 1.527,27 persen dan saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk dengan penguatan 458,04 persen.
Advertisement
"Saham PT Megapower Makmur Tbk menjadi saham perusahaan yang dicatatkan paling terbaru meningkat sebesar 165 persen dibandingkan harga IPO," jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (9//2017).
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menembus level tertinggi sepanjang masa di 5.910,23 poin pada penutupan perdagangan Senin lalu menjadi salah satu faktor pendukungnya. Sayangnya, laju IHSG sendiri pada pekan ini mengalami penurunan 0,25 persen menjadi 5.814,79 poin dibandingkan dengan posisi pada penutupan akhir pekan lalu yang berada di posisi 5.829,70 poin.
Sedangkan untuk nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami perubahan sebesar 0,28 persen menjadi Rp 6.354,86 triliun dari Rp 6.372,81 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian sepekan terakhir mampu mencatatkan kenaikan 12,23 persen menjadi 270,56 ribu kali transaksi dari 241,06 ribu kali transaksi. Rata-rata nilai transaksi harian pada pekan ini berubah 24,88 persen menjadi Rp 6,70 triliun dari Rp 8,92 triliun, dan rata-rata volume transaksi harian selama sepekan juga mengalami perubahan 54,51 persen menjadi 6,04 miliar unit saham dari 13,28 miliar unit saham sepekan sebelumnya.
Pada minggu ini, Obligasi di BEI yang dapat dipilih oleh investor semakin bertambah. Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap III Tahun 2017 yang diterbitkan oleh PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp745,50 miliar pada hari Senin.
Dengan demikian, total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2017 adalah 36 emisi dari 31 Emiten senilai Rp 60,51 triliun. Sementara total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 323 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 334,17 triliun dan US$ 67,5 juta, diterbitkan oleh 108 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 95 seri dengan nilai nominal Rp1.952,23 triliun dan USD200 juta, dan 8 emisi Efek Beragun Aset senilai Rp3,45 triliun.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: