Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang berpendapat, jika mobil produksi saat ini gampang hancur saat kecelakaan. Padahal, itu menjadi bukti bahwa crumple zone atau zona benturan di mobil bekerja secara efektif.
Mengutip Crashtest.org, ditulis Minggu (7/9/2017), crumple zone merupakan teknologi untuk meminimalkan cedera yang bakal terjadi jika mobil mengalami tabrakan. Hal tersebut karena area di dalam mobil terdapat energi hasil tabrakan (benturan) yang terserap dan berkurang.
Baca Juga
Advertisement
Crumple zone terletak di bagian depan dan belakang mobil. Di bagian depan, lokasinya ada dari mulai ujung depan mobil hingga ruang kabin.
Untuk mencegah ruang kabin ikut hancur kala tabrakan terjadi, crumple zone yang baik harus memenuhi dua aspek. Pertama, ia harus dapat mendistribusikan dan mengurangi energi benturan sebelum sampai pada ruang kabin, dan kedua, ia dapat mengurangi deselerasi yang keras sehingga cedera penumpang dan pengendara pun bisa diminimalisasi.
Konsep utama dari crumple zone sebetulnya sederhana. Setiap energi hasil benturan atau tabrakan harus pergi ke suatu tempat kecuali ruang kabin. Karena itu, crumple zone juga berkaitan tentang bagaimana rangka mobil secara keseluruhan dirancang.
Dalam hal ini, yang umumnya dilakukan pabrikan adalah dengan membuat lekukan atau lubang lubang tertentu yang nantinya akan menjadi "titik tekukan" jika tabrakan terjadi. Biasanya ini dilakukan di plat kap mesin atau fender. Sementara untuk bumper sebagai bagian terdepan mobil, umumnya menggunakan bahan dari plastik.
Menariknya, crumple zone sering diasosiasikan dengan kualitas yang buruk. Pasalnya, penerapan crumple zone memang membuat bagian depan mobil jadi seperti lebih rapuh, berbeda dengan mobil jaman dulu yang kuat. Namun setelah mengetahui alasannya, tentu asumsi ini harusnya dapat diubah.
Perlu diingat, tentu saja crumple zone ada keterbatasan. Meski semakin baik, ia tidak bisa menjaga ruang kabin seandainya benturan dengan objek lain terlalu keras.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: