Liputan6.com, Amerika Serikat Seseorang yang memiliki tujuan hidup saat bangun tidur di pagi keesokan harinya dapat membuat tidur lebih nyenyak di malam hari, demikian menurut laporan penelitian. Studi tersebut juga menemukan, orang yang merasa hidupnya tidak memiliki tujuan cenderung mengalami insomnia dan gangguan tidur dalam jangka waktu lama.
Baca Juga
Advertisement
"Membantu orang menumbuhkan tujuan hidup dapat menjadi obat efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Tujuan hidup adalah sesuatu yang bisa ditingkatkan melalui terapi mindfulness (meditasi yang berfokus pada diri sendiri)," jelas peneliti Dr Jason Ong dari University of Northwestern di Amerika Serikat, ditulis dari Birmingham Mail, Selasa (11/7/2017).
Peserta studi terdiri dari 823 orang, yang memiliki usia rata-rata 79 tahun. Mereka menjawab serangkaian pertanyaan tentang tujuan hidup dan kualitas tidur.
Untuk tujuan hidup, mereka diminta menilai tanggapan soal pernyataan seperti, "Saya merasa senang saat memikirkan apa yang telah saya lakukan di masa lalu dan apa yang diharapkan di masa depan."
Orang yang merasakan kehidupan mereka bermakna dan punya tujuan hidup (63 persen) lebih kecil kemungkinan mengalami sleep apnea--masalah pernapasan yang menyebabkan seseorang terbangun berulang-ulang di malam hari. Mereka pun bisa tidur lebih nyenyak.
Penelitian masih berlanjut untuk mencari tahu apakah meningkatkan tujuan hidup melalui terapi dapat membuat tidur lebih nyenyak. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Sleep Science and Practice.