Liputan6.com, Jakarta Vaksin sangat diperlukan bagi para bayi untuk kekebalan tubuhnya dari penyakit-penyakit mematikan. Namun, akhir-akhir ini ada pihak yang menolak memberikan vaksin kepada buah hatinya.
Seorang ibu di Malaysia mengalami hal tragis karena menolak memberikan vaksin kepada anak-anaknya. Kisah tragis ini disampaikan oleh seorang dokter. Melalu akun Facebooknya, Dr Taufiq Razif menceritakan kisah seorang ibu yang harus kehilangan dua anaknya sekaligus karena tak diberi vaksin pada Senin (10/7/2017).
Advertisement
Dokter tersebut merasa prihatin sekaligus menyayangkan jika ada orangtua yang tidak memberi vaksin untuk anak-anaknya. Dia menceritakan, baru-baru ini, seorang ibu yang berusia 40 tahun sangat berduka.
Dua anak malang tersebut meninggal bersama-sama karena mengidap penyakit difteri. Sebenarnya, penyakit ini bisa dihindari jika bayi diberi vaksin.
Awalnya, anak pertama yang baru berusia dua tahun yang meninggal. Setelah seminggu, adiknya yang berusia 11 bulan menyusul ke alam baka.
Ia pun menuliskan mengenai kesedihan ibu yang namanya dirahasiakan itu. Perpisahan dengan buah hati lebih menyedihkan dibanding perpisahan dengan pasangan hidup. Kenapa? Karena hubungan suami/istri hanya diikat oleh sebuah buku nikah. Sementara, hubungan anak terdapat ikatan darah dan daging.
Menurut dokter Taufiq, bisa dikatakan, kematian dua anak itu adalah tanggung jawab kedua orangtuanya yang menolak memberi vaksin kepada dua anaknya.
Dokter ini pun menjelaskan penyakit difteri adalah pembunuh kejam yang membuat pengidapnya merasa kesakitan yang luar biasa. Sebab, penyakit tersebut menyebabkan saluran pernapasan tertutup sehingga korban mengalami sesak napas dan meninggal pelan-pelan.
*Tonton video menarik berikut ini:
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6