Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua menempatkan 30 personel gabungan TNI/Polri pada setiap satu tempat pemungutan suara (TPS) yang melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) Kabupaten Intan Jaya.
Pelaksanaan PSU yang akan dilakukan pada 11 Juli besok. PSU dilaksanakan di 7 TPS yang terletak di dua distrik yakni Distrik Sugapa di TPS 1 hingga TPS 4 yang berada di Kampung Emondi.
Kemudian, tiga TPS lainnya di Distrik Agisiga yang berada satu TPS di Kampung Soali, lalu satu TPS lagi di Kampung Unabundoga dan TPS lainnya di Kampung Tausiga.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan, saat ini sebanyak dua kompi polisi dan satu kompi TNI bertugas mengamankan PSU Intan Jaya.
"Ancaman paling tinggi dalam PSU di Intan Jaya adalah rusuh antar pendukung calon," kata Boy, Senin (10/7/2017), usai upacara HUT Bhayangkara ke-71 tahun di Lapangan Brimob Papua yang terletak di Kotaraja, Kota Jayapura.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pola pengamanan di tujuh TPS ini, Polda Papua juga menempatkan unsur pimpinan tertinggi dengan pangkat minimum Kompol.
"Di sana sudah ada Direktur Karo Operasional, lalu ada juga Dir Intel dan beberapa pejabat polda lainnya," ucap Boy menambahkan.
Polisi berharap dengan pengamanan super ketat, tak ada kerusuhan, pasca-PSU esok. "Kami tempatkan 20 personel polisi dan 10 orang lainnya adalah dari TNI. Ini bukti keseriusan kita kawal PSU di Papua," jelasnya.
Boy juga memerintahkan personel untuk melumpuhkan pelaku kericuhan jika ada oknum-oknum yang mencoba mengganggu jalannya PSU di Intan Jaya.
Mahkamah Konstitusi memerintahkan untuk dilakukan PSU Kabupaten Intan Jaya, karena dugaan adanya kecurangan di tujuh TPS tersebut. Pemkab setempat telah mengalokasikan Rp 30 miliar untuk pelaksanaan PSU.
Saksikan video menarik di bawah ini: