Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjamin terhentinya perdagangan saham yang sempat terjadi pada hari ini bukan karena serangan virus. Perdagangan saham BEI pada hari ini dimulai pukul 10.00 WIB, molor dari jadwal biasanya pukul 09.00 wib.
Kejadian ini juga menyita perhatian Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang langsung menghubungi Dirut BEI Tito Sulistio.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menerangkan, masalah yang terjadi karena gangguan penyebaran informasi atau Datafeed. Hal ini tidak mengganggu sistem perdagangan saham.
Baca Juga
Advertisement
"Tadi kita juga berterima kasih ke Menkominfo Rudiantara sudah telepon menanyakan apakah ini virus. Kita bilang bukan, ini bukan virus karena ini bukan Windows," jelas dia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Dia menegaskan, hal ini bukan serangan virus. "Jadi publik bisa enggak tahu informasinya ke semuanya, ke Bloomberg, RTI, semuanya. Publik jadi enggak dapat informasinya. Sebenarnya kalau sistem perdagangannya jalan, nggak ada problem," jelas dia.
Dia mengatakan, virus seperti halnya yang ramai berkembang saat ini Ransomware menyerang perangkat Windows. Sedangkan, sistem perdagangan BEI tak memakai sistem tersebut.
"Pada dasarnya kita tidak menggunakan Windows, bukan, Linux. Yang diserang kan Windows. Walaupun begitu, check dan recheck-nya kita tambah setiap hari sekarang,"tambah dia.
Untuk diketahui, perdagangan saham di BEI mengalami gangguan pada awal pekan ini. Perdagangan saham terpantau terhenti. Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, hal tersebut karena gangguan teknis.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa, terdapat gangguan di BEI pada hari ini, Senin 10 Juli 2017, pukul 08.52 WIB. Kami mendapati bahwa terdapat gangguan teknis pada penyebaran informasi dari Datafeed," kata dia.
Tonton video menarik berikut ini:
