Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan pemberian subsidi gas elpiji melalui mekanisme Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dinilai menjadi solusi untuk mengurangi pembengkakan subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Sebab, melalui mekanisme ini, maka penyaluran subsidi energi akan lebih tepat sasaran.
Jonan mengatakan, membengkaknya subsidi elpiji akibat permintaan yang terus melonjak terhadap elpiji 3 kg. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017, pemerintah menaikkan alokasi anggaran subsidi elpiji sebesar Rp 18,48 triliun, dari Rp 22 triliun menjadi Rp 40,51 triliun.
"Karena konsumsinya lebih tinggi sekarang permintaannya, di mana di masyarakat lebih tinggi. Kalau subsidi elpiji yang 3 kg itu tidak bisa dikendalikan siapa yang boleh pakai, siapa yang tidak," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2017).
Oleh sebab itu, lanjut Jonan, sebagai upaya mengantisipasi lonjakan subsidi untuk elpiji 3 kg, maka pemberian subsidinya dilakukan melalui mekanisme KKS.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi pemerintah lebih mungkin bagaimana caranya supaya ini subsidinya dikasihkan, dimasukkan Kartu Keluarga Sejahtera," lanjut dia.
Jonan menuturkan, masyarakat secara umum tetap bisa mendapatkan elpiji 3 kg ke depan. Namun hanya yang mempunyai KKS saja yang akan mendapatkan elpiji tabung melon tersebut dengan harga subsidi.
"Siapa saja yang bisa beli. Tapi yang punya kartu saja yang mungkin dapat subsidi. Lebih bagus kan," ujar dia.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: