Reaksi Gubernur Dengar Warga Jual Ginjal untuk Biaya Sekolah Anak

Gubernur Sumsel langsung mengundang pria penjual ginjal ke Griya Agung Sumsel.

oleh Nefri Inge diperbarui 11 Jul 2017, 07:30 WIB
Gubernur Sumsel berbincang-bincang dengan bapak penjual ginjal (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Berita bapak penjual ginjal demi biaya sekolah anak-anaknya terdengar sampai ke telinga Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin.

Alex Noerdin langsung bereaksi saat mendengar kendala biaya anak Herman (42) saat akan masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Palembang.

Menurut Alex Noerdin, yang disepakati oleh Komite SMKN 5 Palembang adalah sekitar Rp 1,2 juta, bukan Rp 1,9 juta seperti yang diberitakan.

Biaya tersebut memang digunakan untuk biaya seragam sekolah siswa baru, bukan untuk biaya sekolah.

"Hal itu dibenarkan, tapi ada peraturan daerah (perda) yang mengatur 20 persen sekolah gratis bagi anak-anak tidak mampu," ucap dia di ruangan Griya Agung Sumsel, Senin, 10 Juli 2017.

"Kan baru ngomong mau, tapi belum (jual ginjal). Supaya diluruskan berita ini. Jangan dipanas-panasi dan ditambah-tambahi. Kalau tidak mampu, tidak perlu bayar, untung tidak dijual (ginjalnya)," katanya.

Para warga miskin yang ingin menyekolahkan anaknya secara gratis, ujarnya, cukup dengan menyediakan surat keterangan miskin dari ketua rukun tetangga (RT) dan lurah.

Jika ada yang menolak, Gubernur Sumsel mengimbau agar langsung dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel.

Widodo Kepala Disdik Sumsel mengatakan bahwa sudah ada tim khusus untuk me-monitoring program sekolah gratis yang sudah digalakkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

"Saya pastikan berjalan. Kuota 20 persen itu minimal, tapi lebih besar lagi lebih baik jika perlu. Tapi tidak mungkin yang punya mobil Alphard dapat sekolah gratis," ia mengungkapkan.

Jika ada yang tidak menjalani program Sekolah Gratis tersebut, Widodo memastikan kepala sekolahnya akan langsung dipecat dari jabatannya.

Untuk kasus anak bapak penjual ginjal ini, Kadisdik Sumsel mengatakan untuk biaya seragam akan ditanggung oleh pihak SMKN 5 Palembang.

"Laporkan kalau kepala sekolahnya main-main di belakang saya, langsung saya berhentikan besok pagi," ujarnya.

Saksikan video menarik di bawah ini:


Viral Penjual Ginjal

Bapak penjual ginjal, Herman dan istrinya Fitrianti (Liputan6.com / Nefri Inge)

Berita perihal Herman, warga Jalan Sultan Syahril, Lorong Gelora, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL) Palembang, berkeliling Kota Palembang untuk menjual ginjal sempat menjadi viral di media sosial (medsos).

Herman dan istrinya, Fitrianti (39), bahkan diundang khusus ke Griya Agung dan berkesempatan bertemu dan mengobrol langsung dengan Gubernur Sumsel.

Istri Herman ternyata tidak mengetahui bahwa aksi nekat suaminya sudah menyebar luas.

"Sampai sekarang viralnya saja belum saya baca. Saya bahkan baru tahu kalau berita Bapak sudah tersebar dari wartawan yang datang ke rumah," katanya.

Di depan Gubernur Sumsel, Fitrianti mengucapkan terima kasih karena anaknya sudah dibantu untuk bisa bersekolah secara gratis di SMKN 5 Palembang.

Ia mengatakan bahwa hal inilah yang menjadi keinginan mereka, yakni bisa melihat anaknya bersekolah lagi.

Namun, Fitrianti enggan untuk mengomentari alasan suaminya nekat ingin menjual ginjalnya

"Ini yang terakhir kalinya kami diwawancara. Kami capek diwawancara dan ngomong terus," ujarnya.

Sebelumnya, foto Herman berkeliling Kota Palembang dengan mengalungkan tulisan "Jual Ginjal untuk Biaya Sekolah" sempat menjadi viral di berbagai akun medsos. Salah satunya di akun Instagram @plglipp, pada Sabtu, 8 Juli 2017.

Dari informasi yang dihimpun, Herman berjalan kaki sejak Sabtu pagi dari kediamannya di kawasan Kilometer 7 Palembang dan berhenti hingga ke simpang Rumah Sakit (RS) Charitas di Jalan Jenderal Sudirman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya