Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyelidikan terkait gangguan perdagangan saham pada Senin kemarin (10/7/2017). Gangguan tersebut terjadi jelang sesi awal perdagangan. Namun kemudian perdagangan kembali normal pada pukul 10.00 WIB.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, gangguan perdagangan saham tersebut bukanlah karena serangan virus.
"Setelah kami melakukan investigasi, dapat kami konfirmasikan bahwa permasalahan pada sistem penyebaran data (data feed) kami, sama sekali tidak terkait dengan serangan virus maupun serangan cyber," kata dia kepada Liputan6.com seperti ditulis di Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Tito menekankan, permasalahan terjadi pada sebaran informasi data, bukan pada sistem perdagangan. Perdagangan harus dihentikan karena tidak ada informasi ke publik.
"Diketahui data feed bermasalah karena ada satu pengumuman yang mengandung data character yang besarnya extra ordinary dan tidak bisa diproses oleh data feed. Untuk memperbaiki data feed tersebut data harus dihapus dan sistem perdagangan harus di-restart ulang," jelas dia.
Tito menuturkan, untuk restart diperlukan waktu sekitar 1 jam. Namun, dia menuturkan, hanya membutuhkan 50 menit supaya perdagangan berlangsung normal. "Perdagangan sudah normal kembali. Semua kami selesaikan dalam 50 menit," tukas dia.
Untuk diketahui, perdagangan saham di BEI mengalami gangguan pada awal pekan. Perdagangan saham terpantau terhenti. Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, hal tersebut karena gangguan teknis.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa, terdapat gangguan di BEI pada hari ini, Senin 10 Juli 2017, pukul 08.52 WIB. Kami mendapati bahwa terdapat gangguan teknis pada penyebaran informasi dari Datafeed," kata dia, Senin (10/7/2017).
Tonton video menarik berikut ini: