Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 mulai menghangat. Ada tiga nama muncul sebagai kandidat kuat yang merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU).
Ketiga nama yang santer terdengar adalah Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Jusuf atau Gus Ipul, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar.
Advertisement
Namun, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, para kiai dan sepuh di Jawa Timur telah sepakat mendukung Gus Ipul untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur.
"Kami menyampingkan fakta bahwa kami adalah partai terbesar di sana, dan cukup kuat untuk mendukung ketuanya sendiri. Kami membatalkan berbulan-bulan persiapan mengusung Abdul Halim Iskandar, pimpinan senior yang dibanggakan dan dipercaya para kader, untuk mencalonkan diri," kata Muhaimun melalui keterangan tertulisnya, Selasa (11/7/2017).
Dengan begitu, para pendukung Abdul Halim Iskandar maupun Khofifah juga harus legowo. Momentum ini juga bisa dijadikan ajang persatuan para kader NU dalam memilih pemimpin.
Menurut dia, ketika peristiwa politik tidak bisa diantisipasi dengan baik, bukan tidak mungkin polarisasi sosial akan terbentuk. Inilah tugas berat yang harus diemban NU dalam menyatukan umat.
"Di satu sisi, umat yang telah menjadi bagian jamaah harus tetap diurus dan dijaga. Namun di sisi lain, umat yang masih berseberangan pun perlu segera dirangkul dan dipanggil pulang. Makanya, kami serius mendorong keluarga besar NU harus bersatu," imbuh Muhaimin.
Khofifah saat ini masih menjabat sebagai Menteri Sosial. Khofifah merupakan salah satu kader andalan NU yang sudah berkontribusi secara nasional.
"Beliau adalah salah satu kader NU yang paling kami banggakan, yang dengan posisinya saat ini, telah mampu berkontribusi besar bagi umat dan rakyat, bukan hanya di Jatim, tapi di seluruh Indonesia," ujar Muhaimin.
Karena itu, sambung dia, tugas menjaga NU tetap bersatu di Jawa Timur harus dilaksanakan dengan baik. Di sisi lain, butuh kekompakan, soliditas, dan saling percaya antarumat.
"Menguatkan NU berarti mengokohkan NKRI. Bagi PKB, belum kami temukan tugas politik lain yang lebih penting daripada ini," Muhaimin memungkas.
Saksikan video menarik di bawah ini: