RI dan Timor Leste Perkuat Kerja Sama Infrastruktur

Kerja sama kedua negara merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk meningkatkan Kerja Sama Selatan Selatan dan Triangular (KSST).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jul 2017, 09:30 WIB
Suasana proyek jalan layang Blok M-Tendean di Jakarta, Rabu (16/11). Porsi belanja infrastruktur yang terus naik membuat pemerintah berencana menggandeng pihak swasta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pekerjaan Umum, Transportasi dan Komunikasi (PUTK) Republik Demokratic of Timor Leste (RDTL) Eng Gastao Fransisco de Sousa menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama (MoU) Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan serta Pembangunan Kota dan Wilayah.

Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Timor Leste pada Januari 2016, yang menegaskan kembali komitmen Indonesia sebagai mitra utama dalam pembangunan di Timor Leste serta dalam meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.

Kerja sama kedua negara merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk meningkatkan Kerja Sama Selatan Selatan dan Triangular (KSST) yang menjadi salah satu agenda Nawacita dan telah dicantumkan sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019.

Nota kesepahaman yang ditandatangani tersebut merupakan perpanjangan kesepakatan kerja sama antara kedua kementerian yang telah dilaksanakan sejak 2011. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan pada 10 April 2015 yang menyepakati amendemen MoU dengan memperluas lingkup kerja sama.

“MoU baru telah mengakomodir beberapa perubahan, antara lain nomenklatur baru kementerian dari kedua negara serta perluasan lingkup kerja sama dalam bidang perumahan dan pengembangan wilayah,” tutur Menteri Basuki dalam keterangannya, Selasa (11/7/2017).

Manfaat dari kerja sama yang selama ini terjalin sangat positif, seperti penugasan tenaga ahli dari Indonesia, pelatihan, pemagangan dan seminar/program alih pengetahuan, serta pengalaman dalam memperkuat kemampuan Timor Leste dalam pembangunan infrastruktur, termasuk pendampingan dalam penyusunan NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria).

Kerja sama tersebut juga diharapkan menjadi peluang kerja sama ekonomi antara pengusaha kedua negara (bussiness to bussiness). “Kementerian PUPR juga telah mengirimkan tenaga-tenaga ahlinya sebagai advisor di bidang pekerjaan umum ke Timor Leste. Kini, bahkan ditambah lagi dengan bidang perumahan,” tambah Basuki.

Sebelumnya telah dilaksanakan kerja sama di bidang sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada SDM di Kementerian PUTK Timor Leste dan akan dilanjutkan dan dikembangkan dengan pelatihan bagi industri konstruksinya.

“Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Konstruksi telah membina pekerja, mandor dan supervisor di bidang pertukangan maupun alat berat di Indonesia. Pembinaan tersebut juga bisa dimanfaatkan bagi kontraktor di Timor Leste. Kerja sama infrastruktur di kedua negara diharapkan dapat memberikan dampak yang saling menguntungkan dalam semangat persahabatan dan persaudaraan,” ujar Basuki.

Sementara itu, Menteri PUTK Timor Leste Eng Gastao Fransisco de Sousa mengungkapkan, perluasan kerja sama dengan menambahkan sektor perumahan dan pembangunan wilayah dan kota tersebut sangat penting bagi Timor Leste.

Tonton video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya