Liputan6.com, Bandung - Berinvestasi ternak kambing dan sapi kini tak lagi harus memiliki kandang. Berkat kecanggihan teknologi, si pemilik bahkan bisa menjalankan bisnis ini lewat aplikasi.
Salah satunya aplikasi berbasis financial technology (fintech) satu ini. Aplikasi bernama Angon dapat dikendalikan via smartphone. Investor dapat meraup return of investment (RoI) sekitar 5-10 persen dalam waktu tiga bulan.
Agif Arianto, CEO PT Angon Indonesia, mengatakan Angon memudahkan masyarakat yang hendak berinvestasi kambing atau sapi untuk kemudian dikelola para peternak berpengalaman yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita bisa mengingat permainan Tamagotchi, permainan generasi 90-an. Konsep dari Angon tidak jauh berbeda. Member bisa memilih jenis hewan ternak, kambing atau sapi, yang akan diternakkan, lalu membelinya, dan membayar biaya perawatan selama tiga bulan," katanya, akhir pekan lalu.
Selanjutnya, ujar Agif, investor akan menerima laporan mengenai kondisi hewan ternak secara rutin setiap dua minggu. Mulai dari kondisi kesehatan, berat badan, hingga besarnya keuntungan.
Baca Juga
Advertisement
Rintisan usaha digital binaan Indigo.id pada 2016 ini telah berdiri sejak Oktober 2016. Mereka sudah memiliki 11.000 hewan ternak yang diternakkan di sentra peternakan rakyat (SPR) swakelola mitra Angon, serta 6 SPR milik sendiri yang tersebar di berbagai daerah.
Agif menambahkan, ada tiga jenis investasi yang ditawarkannya, yakni Investor Kandang, Peternak Rakyat, dan Member. Jika mendaftar Investor Kandang, berarti kita bekerja sama dengan peternak rakyat untuk membangun usaha ternak domba atau kambing dengan menyediakan modal berupa kandang dan lahan sementara pemeliharaan ternak dilakukan peternak rakyat.
"Untuk member atau investor ternak adalah orang yang membeli hewan ternak untuk ditingkatkan bobotnya sehingga meningkat pula harga jualnya. Ada pula anggota yang disebut sebagai Mitra Bisnis, yaitu pihak yang membutuhkan hasil ternak Angon," sambungnya.
Menurut Agif, karena dikelola peternak berpengalaman, juga bibit ternak dalam kondisi sehat dan terjamin, risiko kecil sekaligus nilai investasi akan bertambah apabila jumlah ternaknya meningkat.
Sementara itu, Managing Director Indigo.id, Ery Punta Hendraswara mengatakan Angon memperoleh sambutan positif dari investor pada ajang bisnis digital terbesar di Eropa, CeBIT 2017, yang berlangsung di Hannover, Jerman.
"Banyak investor asing tertarik menanamkan modalnya pada startup Angon ini. Sebuah keberhasilan yang mengagumkan ketika anak negeri bisa menciptakan aplikasi yang bisa diakui oleh dunia dan bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional," katanya.
Angon juga sudah menggandeng layanan fintech milik Telkom, yakni TMoney sebagai solusi pembayarannya guna makin memudahkan investor dalam bertransaksi.
(Msu/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: