Liputan6.com, Jakarta Segala cara sudah Helena Frith Powell lakukan untuk mendapatkan perut rata. Mulai dari diet detoks, operasi invasif, sit-up ratusan kali, hingga olahraga bersama personal trainer. Namun, semuanya itu tidak membuat perut Helena rata dalam jangka waktu yang lama.
Sebenarnya, perut Helena juga tidak terlalu buncit, tetapi dia ingin memiliki perut rata tanpa lemak.
Advertisement
Pada awal usia 20-an, dia mencoba tidak sarapan agar perut rata. "Jadi, aku mencoba makan seperti burung yang sedikit, tapi malah kelaparan. Namun, tetap saja perutku berlemak," katanya mengutip Daily Mail, Selasa (11/7/2017).
Dia pun pernah mencoba menjalani prosedur kecantikan di salon untuk memangkas lemak perut bernama smartlipo. Kata dokter bedah plastik yang menanganinya, metode ini seperti liposuction tetapi kurang invasif (ada bekas luka). Selama tindakan, dia bisa melihat ekstrak lemak terangkut keluar.
"Namun hasilnya kurang memuaskan. Perut dililit kain selama 10 hari dan pada 24 jam pertama terasa sakit. Hasilnya bagus, tapi hanya bertahan beberapa bulan," katanya.
Olahraga pun sudah dijajalnya sampai-sampai meminta bantuan personal trainer. Sit-up 200 kali jadi rutinitasnya setiap hari. Namun, tetap saja lemak perut masih bertengger.
Hingga akhirnya, dia menemukan perawatan penghilang lemak terbaru bernama mesin tripolar. Dia pun mendatangi sebuah pusat kecantikan di Inggris untuk melakukan tindakan non-invasif tersebut menggunakan mesin itu.
Mesin tripolar ini bekerja memanfaatkan kontraksi panas dan otot agar pembuangan lemak maksimal. Cara kerja mesin ini ada tiga tahap. Pertama, alat ini mengarahkan panas ke lemak dengan frekuensi radio. Sehingga, tubuh mengeluarkan cairan lemak itu melalui sistem drainese limfatik.
Kedua, panas yang dihasilkan meremajakan dan mengencangkan kulit dengan menggunakan panas itu. Ketiga, sistem kerja ini membuat tubuh berpikir sedang melakukan olahraga sehingga otot-otot jadi bekerja.
Pakar kecantikan yang menangani Helena, Louisa Gill, mengatakan butuh waktu delapan sesi perawatan agar perut klien jadi rata. Setiap sesi Helena perlu membayar £300 atau Rp 5,2 juta (Rp 13.373 per euro).
Sesudah menjalani delapan sesi, lingkar perut Helena menjadi 7,5 cm atau sekarang menjadi 75 cm. Menurut Louisa, tindakan perawatan ini bisa bertahan lama asalkan tubuh aktif bergerak dan tidak terjadi penambahan berat badan.
Saksikan juga video menarik berikut: