Liputan6.com, Musi Rawas – Kabut asap pekat mulai menyelimuti kawasan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Musi Rawas (Mura)–Empat Lawang, Sumatera Selatan, beberapa hari terakhir. Ini terjadi akibat ulah warga yang diduga sengaja membakar lahan kosong di tepi jalan.
Tak hanya mengganggu pandangan, api juga terkadang masih berkobar di siang menjelang sore hari. Akibatnya, pengendara yang melintas di Desa Kebur Jaya, Kecamatan Tiang Pumpung, Musi Rawas, merasakan panas.
Bahkan, belakangan sudah mulai terasa hingga ke permukiman warga yang akhirnya melaporkan kejadian ini ke Mapolres MURA. "Tak hanya sore, pagi juga muncul titik api, sehingga kami bersama Polsek terkait dan TNI turun tangan," ujar Kapolres Mura, AKBP Pambudi, Senin, 10 Juli 2017.
Baca Juga
Advertisement
Selain menangani di lapangan, Pambudi mengungkapkan jika pihaknya juga menyosialisasikan bahaya kebakaran lahan dan meminta kerja sama masyarakat setempat. Ini diharapkan agar warga lebih responsif untuk ikut membantu memadamkan titik api, termasuk tidak ikut membakar lahan.
Menurut dia, pembakaran lahan ini cenderung dilakukan oleh warga yang hendak membuka lahan. Namun, pemilik lahan biasanya bukan orang setempat, sehingga besar kemungkinan pembakar lahan adalah orang luar yang sengaja dibayar.
"Ini yang sedang kami selidiki. Karena pembakaran lahan ini bisa diancam pidana. Merugikan banyak orang, terlebih saat ini sudah mulai masuk musim kemarau," kata Pambudi.
Adapun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Rawas, Faisol yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan terkait pembakaran lahan tersebut dari warga. Karena itu, ia mengaku akan turun langsung mengecek titik api.
"Kami juga sudah sosialisasikan masalah ini. Namun nyatanya praktik di lapangan masih terus terjadi. Walaupun dalam jumlah kecil, ini merugikan banyak orang. Akan segera kami cek ke lapangan," ujar Faisol.
Saksikan video menarik di bawah ini: