Kisah WNI Bangun 'Kerajaan Tempe Global' di Negeri Kimchi

Usai sukses di Jepang, WNI Rustono kini merambah Korea Selatan untuk berbisnis tempe.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Jul 2017, 10:07 WIB
Rustono, pengusaha tempe yang tengah melebarkan sayapnya di Korea Selatan. (Dokumentasi Kedutaan Korea)

Liputan6.com, Seoul - Setelah sukses di Jepang dan beberapa negara lain, kini Rustono mencoba peruntungannya di Korea Selatan. Ia tengah membangun kerajaan tempe di Negeri Kimchi.

Banyak diaspora yang sukses di luar negeri. Ada yang melambung dengan teknologi tinggi, juga mengembangkan budaya Indonesia.

Seperti disampaikan Minister Counsellor KBRI Seoul, Aji Surya, Selasa (11/7/2017), Rustono adalah sedikit contoh WNI yang masuk kategori terakhir. Ia ingin menguasai pasar tempe secara global.

Pria yang lama tinggal di Yogyakarta ini sudah lebih 10 tahun menekuni produksi tempe di desa tempat domisilinya dekat Kyoto, Jepang. Berguru dari beberapa pengrajin tempe di Jateng dan Yogyakarta, ia akhirnya menemukan formula tempe yang bisa membuat lidah internasional bergoyang.

Kini tempenya dipasarkan di hampir semua kota di Jepang. Total, omzetnya mencapai miliaran rupiah.

Sukses di Jepang, ia kemudian membuat dua "markas" tempe di dua benua lain. Satu di Meksiko untuk Amerika dan Prancis untuk Eropa. Dari sana ia makin merambah beberapa negara besar, seperti Austria, Hongaria, Polandia dan Kanada.

Pria beristri Tsuroko ini kini tengah menggandeng Jang Hongseok, pria Korea pencinta Indonesia, untuk membangun perusahaan tempe di Negeri Ginseng. Dalam kunjungan awal Juni ini, ia menyatakan bahwa Korea memiliki kemiripan budaya dengan Jepang, sehingga diyakini bisa menerima tempenya.

"Tempe saya sudah satu piring dengan makanan khas Jepang. Semoga nanti juga bersanding dengan kimchi dan bulgogi," selorohnya dengan mimik Jawa yang khas.

Khusus untuk Korea Selatan, usahanya memang masih dalam tahap persiapan. Baik untuk perizinan maupun pembangunan gedung dan peralatan.

Eksperimen-eksperimen pun sedang dilakukan untuk menghasilkan tempe yang sehat dan sesuai lidah warga Korea.

Dubes Umar Hadi menyambut baik semangat Rustono untuk mengembangkan sayap bisnisnya di Korea Selatan. Ia menilai kuliner khas Indonesia harus terus didorong agar lebih diterima di Negeri Kimchi. Karenanya, sang pembuat tempat akan diperkenalkan dengan beberapa pengusaha setempat.

Kelebihan dari Rusto Tempe, demikian nama produknya, adalah kedekatannya dengan alam. Ia menggunakan air alam secara langsung, pemanasnya dengan kayu bakar dan konstruksi bangunan pabriknya terbuat dari kontainer bekas.

Rustono memang ingin mengembangkan usaha tanpa merusak alam.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya