Liputan6.com, Paris - Nissan Motor Co dikenal sebagai salah satu pabrikan tradisional yang juga menggarap kendaraan listrik, di samping kendaraan bermesin pembakaran dalam. Hal ini terus mereka tunjukkan dengan beragam hal dan di banyak tempat.
Baru-baru ini, Gareth Dunsmore, Electric Vehicle (EV) Director for Nissan Europe mengatakan kepada Reuters bahwa mereka memprediksi mobil nol emisi akan berkontribusi terhadap 20 persen penjualan mereka di Eropa tahun 2020 nanti.
Baca Juga
Advertisement
Pernyataan ini terlontar setelah Menteri Lingkungan Hidup Prancis, Nicolas Hulot, mengatakan bahwa mereka bakal memberikan penghargaan kepada siapa pun yang membuat mobil yang lebih ramah lingkungan.
Hulot mengatakan, Prancis bakal melarang penjualan kendaraan bermesin tradisional, baik yang berbahan bakar bensin atau Diesel, pada 2040.
"Pada 2020, ketika kondisi pasar baik, saya percaya diri kami akan menjual lebih dari 20 persen kendaraan nol emisi dari total volume penjualan kami," ujar Donsmore.
Di Eropa sendiri Nissan memang pabrikan yang cukup maju soal mobil listrik. Satu produk andalan mereka adalah Nissan Leaf yang telah terjual lebih dari 200 ribu unit di seluruh dunia, sejak diluncurkan pada 2011 lalu.
Selain di Eropa, pasar Asia juga jadi sasaran. Minggu ini mereka mengatakan kalau mengembangkan mobil listrik baru berharga murah untuk pasar Tiongkok.
Nissan ingin harga mobilnya tidak lebih dari 1,5 juta yen, atau setara Rp 175,9 juta. Ini tak lebih dari setengah harga jual Nissan Leaf.