Tak Banyak Sentimen, IHSG Dibuka Naik ke 5.781,10

IHSG diperkirakan bergerak di level support 5.720 dan resistance 5.825.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Jul 2017, 09:15 WIB
IHSG diperkirakan bergerak di level support 5.720 dan resistance 5.825.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menghijau pada awal sesi perdagangan. IHSG diperkirakan bergerak di level support 5.720 dan resistance 5.825.

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (12/7/2017), IHSG menguat 9,21 poin atau 0,14 persen ke level 5.781,10. Ada 99 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan, 22 saham melemah dan 71 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.783,16 dan terendah 5.771,47. Total frekuensi perdagangan saham 5.024 kali dengan volume perdagangan 203 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 163 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 13 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.361.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau, kecuali sektor saham aneka industri yang melemah 0,45 persen dan keuangan yang turun 0,09 persen.

Adapun sektor yang menguat seperti pertambangan yang naik 0,48 persen. Sektor saham industri dasar naik 0,29 persen. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 0,29 persen.

Saham-saham yang cetak top gainers antara lain saham MARK naik 49 persen ke level Rp 374 per saham, saham MABA melonjak 25 persen ke level Rp 975 per saham, dan saham NELY mendaki 15 persen ke level Rp 550 per saham.

Saham-saham yang jadi top losers antara lain saham FINN turun 7,5 persen ke level Rp 374 per saham, saham AKKU merosot 4,35 persen ke level Rp 66 per saham, dan saham MAYA tergelincir 2,86 persen ke level Rp 3.400 per saham.

Sebelumnya, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di level support 5.720 dan resistance 5.825.

Lanjar menjelaskan, IHSG menguat tipis pada perdagangan saham sehari lalu. IHSG ditutup menguat 1,82 poin ke level 5.773,33. Kenaikan ini dipicu penguatan oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Nilai tukar rupiah menguat terhadap US$ tidak mampu mendorong penguatan IHSG lebih tinggi di akhir pekan. Sikap spekulasi pesimis pada prospek kinerja keuangan emiten di kuartal kedua mulai terlihat," kata dia.

Hal tersebut terlihat dari aksi jual investor asing. Tercatat, jual bersih saham mencapai Rp 618,72 miliar. "Investor asing pun kian memperlebar aksi jual," tambah dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya