Formula Menghilangkan Kecelakaan di Jalan Raya ala Bosch

Bosch punya beberapa teknologi yang bisa meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

oleh Rio Apinino diperbarui 13 Jul 2017, 10:18 WIB
Ilustrasi Foto Kecelakaan Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Boxberg - Kecelakaan di jalan raya adalah momok yang menakutkan bagi siapa pun. Data World Health Organisation (WHO) menunjukkan bahwa ada 1,24 juta orang meninggal akibat kecelakaan di dunia per tahun. Angka ini diperkirakan naik tiga kali lipat pada 2030.

Pabrikan otomotif selaku bisnis utama yang berkaitan dengan jalanan bukan diam saja. Dengan bermodalkan riset, mereka terus mengembangkan teknologi-teknologi yang diharapkan dapat menghilangkan, atau minimal menekan angka yang mengerikan ini.

Hal ini juga dilakukan oleh Robert Bosch GmbH, selaku produsen otomotif global. Dalam acara Bosch Mobility Experience 2017, yang dihelat di Jerman, 5-6 Juli lalu, mereka memamerkan sejumlah teknologi yang diharapkan tidak hanya mengurangi angka kematian, tapi juga kecelakaan itu sendiri.

"Visi kami jelas: mengurangi kecelakaan di jalan-jalan kota sampai tingkat minimum absolut," ujar Rolf Bulander, Chairman of the Mobility Solutions business sector of Robert Bosch GmbH.

Lantas apa saja teknologi yang mereka maksud? Rio Apinino, Jurnalis Liputan6.com, yang menghadiri langsung Bosch Mobility Experience, merangkumnya beberapa di antaranya:

ABS dan ESP: Dua komponen ini adalah pionir fitur keselamatan yang diciptakan Bosch. Intinya, dua komponen ini berguna agar rem kendaraan tidak mengunci ketika tuas atau pedal rem ditekan habis ketika situasi darurat terjadi. ABS yang mereka buat bahkan telah mencapai generasi ke-10, yang lebih kecil 30 persen dan ringan 45 persen dibanding generasi pendahulunya.

MSC motorcycle stability control: Pada intinya teknologi ini mencegah motor meluruskan dirinya sendiri saat mengerem di tikungan, dimana banyak kecelakaan motor terjadi karena ini.

Digital Shield: Ide dari teknologi ini adalah agar tiap-tiap kendaraan bisa "berkomunikasi" satu sama lain. Maksudnya, satu kendaraan bisa mengetahui jenis, kecepatan, posisi, dan arah perjalanan kendaraan lain. Hal ini memungkinkan pengemudi berkendara lebih defensif.

ECall: Dengan algoritma tertentu, eCall dapat mendeteksi sepeda motor yang mengalami kecelakaan. Dengan ini, mereka dapat secara otomatis mentransmisikan panggilan darurat, sehingga ambulans dapat langsung datang memberikan pertolongan pertama.

Otonomos: Pada dekade selanjutnya, Bosch --yang bekerja sama dengan pabrikan otomotif lain-- akan merilis teknologi yang memungkinkan kendaraan mengemudi sendiri tanpa bantuan sopir.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya