Liputan6.com, Washington - The Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral Amerika Serikat berpeluang menaikkan suku bunga kembali dan mulai turunkan portofolio yang besar seiring ekonomi Amerika Serikat (AS) cukup sehat.
Hal ini dilakukan meski inflasi masih rendah dan memperketat kebijakan moneter. Pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen menyampaikan hal itu kepada kongres.
Yellen menggambarkan ekonomi berjalan lambat, data tenaga kerja terus bertambah, dan manfaat dari konsumsi rumah tangga yang baik. Ditambah lonjakan investasi bisnis baru-baru ini. Hal itu juga didukung kondisi ekonomi lebih kuat di luar negeri.
Baca Juga
Advertisement
"The Fed terus berharap kalau perubahan ekonomi akan menjamin kenaikan suku bunga secara bertahap. Pengurangan portofolio the Fed lebih dari US$ 4 triliun juga akan dimulai tahun ini," ujar dia seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (13/7/2017).
Namun dia mencatat kalau kenaikan tingkat suku bunga tidak akan terlalu besar. Ini agar mencapai tingkat suku bunga netral dan tak hambat aktivitas ekonomi.
The Federal Reserve merasa ekonomi juga masih membutuhkan pelonggaran kebijakan moneter yang akomdatif. The Federal Reserve mungkin akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Pada saat ini, Yellen menuturkan, kalau ekonomi tetap cukup kuat bagi the Federal Reserve tetap untuk menaikkan suku bunga. Selain itu, pengurangan portofolio juga akan dilakukan bertahap. Seiring pengurangan neraca, the Federal Reserve akan menginvestasikan kembali untuk sebagian portofolio dari kepemilikan yang jatuh tempo setiap bulannya.