Jokowi: Koperasi Jangan Takut Bersaing

Jokowi juga mengingatkan agar koperasi harus memperhatikan perubahan zaman yang sangat cepat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jul 2017, 07:21 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Makassar - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap besar pada kemajuan koperasi di Indonesia. Koperasi tidak boleh takut bersaing dengan koorporasi besar lainnya.

"Saya ingatkan agar penggerak-penggerak koperasi jangan pernah takut bersaing, jangan pernah takut dengan kompetisi, dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Saya meyakini kekuatan koperasi saat ini masih relevan dalam perekonomian Indonesia dan perekonomian global," ujar Jokowi pada Peringatan Hari Koperasi Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7/2017).

Koperasi juga harus memperhatikan perubahan zaman yang sangat cepat. Metode pembayaran saja sangat cepat berubah. Saat Indonesia masih sibuk membayar dengan kartu kredit, negara lain sudah ciptakan alipay, pembayaran menggunakan ponsel.

"Perubahan-perubahan seperti ini yang harus diikuti oleh insan-insan masyarakat koperasi. Sehingga kita tidak ditinggal oleh perubahan-perubahan yang ada," imbuh Jokowi.

Saat ini, negara besar tidak lagi menjadi ukuran utama dalam memenangkan persaingan. Tapi, negara yang cepat merespons semua kesempatan akan menjadi pemenang.

"Oleh sebab itu dibutuhkan kecepatan, dibutuhkan kegesitan, dibutuhkan inovasi," tegas Jokowi.

Pemerintah menempatkan koperasi sebagai institusi utama dalam pelaksanaan kebijakan pemerataan ekonomi dan kebijakan reforma agraria, redistribusi lahan. Nantinya, koperasi akan menjadi penerima konsesi lahan. Dengan catatan, lahan harus dikelola secara baik.

"Kalau bisa diberikan 10.000 hektare, Kenapa tidak untuk koperasi? Kalau bisa diberikan 100.000 hektare untuk koperasi, kenapa tidak kita berikan?" tutur Jokowi.

Tentu pemberian konsesi sudah melalui perhitungan matang. Jokowi menyebut, pemerintah punya 12,7 juta hektare lahan yang disiapkan untuk dikelola koperasi, UMKM, dan pondok pesantren. Sehingga dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.

"Return on investment-nya berapa pasti harus dihitung, IRR-nya berapa harus dihitung, tapi saya meyakini ada ribuan koperasi yang bisa menerima ini untuk mengelola konsesi-konsesi lahan yang kita tawarkan," pungkas Jokowi.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya